TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Agen Pariwisata Malaysia atau MATA meluncurkan program familiarisation atau fam trip dalam mempromosikan pariwisata di sana. Namanya Cuti-cuti Malaysia.
Presiden Persatuan Agen Pariwisata Malaysia, Dato Mohd Khalid Harun mengatakan program ini bertujuan menyampaikan informasi apa saja paket wisata yang tersedia di Malaysia. "Cara ini membantu menggiatkan kembali industri pariwisata domestik," katanya di Kuala Lumpur, Rabu 5 Agustus 2020.
Program fam trip, Khalid Harun menjelaskan, menggandeng berbagai agensi kerajaan, di antaranya Tourism Malaysia, Tourism Melaka, Tourism Terengganu, hingga pengelola destinasi wisata Sky Mirror di Kuala Selangor, dan lainnya. "Tidak banyak yang tahu Sky Mirror yang terkenal di Brazil itu juga ada di Kuala Selangor. Begitu pula dengan Blue Tears yang terkenal di Fujian Cina, ada di Kuala Selangor," katanya.
Sky Mirror adalah sebuah destinasi wisata Pantai Sasaran, Kuala Selangor. Saat pasir di pantai itu menyatu dengan air, maka terpantul cahaya langit. Para wisatawan biasanya mengabadikan momentum ini dengan foto-foto kreatif. Adapun Blue Tears adalah sebutan untuk mikroorganisme yang hidup di sungai Kuala Selangor. Mikroorganisme itu akan memendarkan cahaya biru pada malam hari. Bentuk cahayanya seperti tetesan air mata.
Suasana di sekitar kuil Batu Caves di Batu Caves, Selangor, Malaysia, 11 Juli 2017. Kuil tempat umat Hindu beribadah ini menjadi objek wisata wajib bagi wisatawan yang mengunjungi ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur. TEMPO/Charisma Adristy
Khalid Harun melanjutkan, penting untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa destinasi wisata yang populer di luar negeri juga ada di Malaysia. Hal ini, menurut dia, akan menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik. Program fam trip ini berlangsung mulai Agustus dan diikuti sejumlah agen travel tadi melintasi berbagai destinasi wisata di Malaysia.
"Industri pariwisata yang paling terdampak pandemi Covid-19, kita harus memajukannya," kata dia. Industri pariwisata menyumbang 15 persen dari pendapatan nasional bruto Malaysia dan menjadi membuka kesempatan bagi 20 persen angkatan kerja di Malaysia.