TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi mulai menutup kawasan Masjidil Haram di Kota Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah pada 27 Februari 2020 karena wabah corona. Karantina wilayah pun berlaku. Semua jemaah umrah dari berbagai negara dipulangkan. Yang baru tiba pun dipersilakan balik lagi.
Terlebih mereka yang tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umrah. Hingga kini belum diketahui kapan Pemerintah Arab Saudi akan kembali membuka akses bagi jemaah untuk beribadah di sana. Sekarang, area Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sudah dibuka meski hanya menerima jemaah dalam jumlah terbatas.
Bagi Anda yang ibadah umrahnya tertunda karena wabah corona, mungkin dapat mencoba dulu bagaimana tur virtual umrah. Layanan pariwisata ramah muslim, Travalal menyediakan tur virtual umrah melalui laman virtual.travalal.com.
Pendiri dan CEO Travalal, Joyo Diharjo mengatakan wabah corona membuat kegiatan wisata tidak lagi memungkinkan. "Masyarakat dianjurkan untuk tetap di rumah, hampir semua orang bekerja dari rumah," kata Joyo dalam keterangan tertulis, Rabu 20 Mei 2020.
Sejumlah umat Muslim melaksanakan ibadah malam saat mencari Lailatul Qadar di malam minggu terakhir bulan suci Ramadan, di depan Kakbah dengan tetap menjaga Social Distancing di tengah pandemi wabah Virus Corona di Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi, 19 Mei 2020. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Rasa bosan tentu terasa selama menjalani berbagai aktivitas dari rumah. Sebab itu, Joyo mengatakan Travalal menyediakan layanan tur virtual umrah untuk mengatasi kejenuhan tadi. Dalam tur virtual tersebut, wisatawan online akan diajak ke berbagai destinasi wisata religi, termasuk yang dilaksanakan saat umrah.
Program tur virtual itu menggunakan teknologi video 360 derajat dan live tour menggunakan aplikasi video conference. Dalam wisata online itu, peserta akan ditemani dan dibimbing oleh pemandu wisata untuk mengetahui informasi mengenai tempat-tempat yang dikunjungi.
"Kami berharap tur dapat memberikan alternatif penghasilan baru bagi pemandu wisata," kata Joyo. Travalal, menurut dia, bersedia memberikan pelatihan bagi pemandu wisata sekaligus membantu memasarkan jasa mereka.
Pendiri Forum Halal Tourism, Gunawan Surbakti berharap industri pariwisata, terutama pemandu wisata bisa mendapat penghasilan baru dari inisiatif tur online. "Selain menjadi alternatif penghasilan bagi pemandu wisata, peserta tur virtual juga mendapatkan gambaran nyata tentang destinasi wisata yang dituju," katanya.