Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Gereja Pertama di Malang Jadi Cagar Budaya

image-gnews
Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel Malang alias Gereja Immanuel semula hanya digunakan sebagai tempat ibadah khusus bagi orang-orang Belanda dan Eropa. Gereja itu juga dijadikan sebagai tempat rapat pejabat dan pengusaha Belanda supaya segala kerahasiaan Belanda terjaga. Di tempat itu pula Belanda menyimpan persenjataan dan logistik pangan. TEMPO/Abdi Purmono
Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel Malang alias Gereja Immanuel semula hanya digunakan sebagai tempat ibadah khusus bagi orang-orang Belanda dan Eropa. Gereja itu juga dijadikan sebagai tempat rapat pejabat dan pengusaha Belanda supaya segala kerahasiaan Belanda terjaga. Di tempat itu pula Belanda menyimpan persenjataan dan logistik pangan. TEMPO/Abdi Purmono
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Di Kota Malang terdapat 1.766 tempat ibadah dan mayoritas merupakan tempat ibadah umat Islam. Berdasarkan data 2017 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur diketahui jumlah masjid sebanyak 568 buah dan musala 1.091 buah. Lalu terdapat 68 gereja Protestan, 20 gereja Katolik, lima pura, 10 vihara, dan empat kelenteng.

Jumlah masjid terbanyak karena 89,70 persen atau 811.073 dari 904.174 jiwa penduduk Kota Malang beragama Islam. Selebihnya, pemeluk Kristen 52.079 jiwa, Katolik 34.442 jiwa, Hindu 1.474 jiwa, Budha 4.850 jiwa, dan pemeluk Konghucu sebanyak 256 jiwa. Data ini bersumber dari rilis BPS Kota Malang per 5 November 2019.
 
Pada 2018 Pemerintah Kota Malang pertama kali melakukan survei bangunan dan struktur cagar budaya atau heritage  untuk menindaklanjuti amanat Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya serta Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Cagar Budaya. 
 
Hasilnya, pada 12 Desember 2018 Wali Kota Malang Sutiaji menandatangani surat keputusan tentang penetapan 32 bangunan dan struktur sebagai cagar budaya. Cagar budaya ini terdiri dari gedung pemerintahan, gedung perusahaan negara, gedung sekolah, kantor bank, brandweer, dan tempat ibadah. 
 
Menurut Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang Agung Harjaya Buana, ada empat tempat ibadah pertama yang ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya dan keempatnya sudah jadi tengara atau landmark Kota Malang.
 
“Keempatnya juga telah didaftarkan dalam Sistem Registrasi Nasional Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) sebagai penegasan atau legalitas penguat bahwa keempatnya masuk sebagai bangunan cagar budaya sehingga nantinya pihak mana pun yang tidak boleh mengubah atau menambah bangunan baru di empat tempat ibadah tersebut,” kata Agung kepada TEMPO, Minggu, 22 Desember 2019.
 
Sesuai urutan nomor dalam daftar bangunan dan struktur cagar budaya, keempat tempat ibadah itu ialah Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel alias Gereja Immanuel alias Gereja Jago (nomor urut 4), Gereja Santa Theresia alias Gereja Katolik Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel alias Gereja Katedral Ijen (nomor 5), Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus alias Gereja Kayutangan (nomor urut 21), serta Kelenteng Eng Ang Kiong (nomor urut 28). 
 
Sejumlah jemaat Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus alias Gereja Kayutangan, Kota Malang, sedang mengikuti misa pada Kamis, 19 Desember 2019. Jumlah jemaat Gereja Kayutangan sekitar 3.500 jiwa. TEMPO/Abdi Purnomo
 
Gereja Immanuel dibangun pada 1861. Pembangunan Gereja Ijen dimulai pada 11 Februari dan diresmikan penggunaanya pada 28 Oktober tahun yang sama. Gereja Kayutangan dibangun pada 1905. Sedangkan Kelenteng Eng Ang Kiong dibangun pada 1825.
 
Agung mengatakan, ketiga gereja menjadi istimewa karena merupakan tiga gereja pertama yang dibangun di Kota Malang sehingga sangat wajar jika tiap menjelang Natal dan tahun baru, misalnya, ketiga gereja menyedot perhatian masyarakat, termasuk para wisatawan. Terlebih lagi jika dikaitkan dengan toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
 
ABDI PURMONO
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dalam Sepekan, Tiga Orang Akhiri Hidupnya Sendiri di Kabupaten Malang

1 jam lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Dalam Sepekan, Tiga Orang Akhiri Hidupnya Sendiri di Kabupaten Malang

Tiga orang mengakhiri hidupnya sendiri di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dalam sepekan terakhir


Seorang Residivis di Batu Alami Paranoia, Tembak Orang di Jalan Karena Merasa Dibuntuti

2 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Seorang Residivis di Batu Alami Paranoia, Tembak Orang di Jalan Karena Merasa Dibuntuti

Residivis di Batu alami paranoia. Ia merasa dibuntuti orang di jalan lalu menembak orang yang ia curigai tersebut. Sudah terjadi berulang kali.


Kuasa Gelap Film Ritual Pengusiran Setan Berlatar Gereja Katolik, Apa Itu Eksorsisme?

5 hari lalu

Poster film Kuasa Gelap. Foto: Instagram.
Kuasa Gelap Film Ritual Pengusiran Setan Berlatar Gereja Katolik, Apa Itu Eksorsisme?

Proses perizinan membuat film Kuasa Gelap memakan waktu 2 tahun, hingga akhirnya pihak gereja Katolik memberikan persetujuan untuk melakukan syuting.


2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban Belum Mendapatkan Keadilan

11 hari lalu

Sejumlah suporter sepak bola menyalakan lilin saat mengikuti doa bersama bagi korban Tragedi Kanjuruhan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin 3 Oktober 2022. Aksi tersebut dilakukan ratusan suporter di Bali bersama pemain Bali United sebagai bentuk empati, solidaritas dan penghormatan terakhir bagi seluruh korban dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban Belum Mendapatkan Keadilan

Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan merasa belum mendapat keadilan meskipun peristiwa itu sudah berlangsung dua tahun lalu.


Kafe Unik di Dalam Gereja, Menawarkan Tempat Khusus untuk Pekerja Jarak Jauh

12 hari lalu

Host Cafe London. Instagram.com/@hostcoffee
Kafe Unik di Dalam Gereja, Menawarkan Tempat Khusus untuk Pekerja Jarak Jauh

Kalau traveling ke London, temukan hidden gem kafe unik yang berada di dalam gereja abad ke-17


Liburan di Kota Batu Oktober Ini, Berikut Rekomendasi 10 Destinasi Wisata yang Seru

19 hari lalu

Pengunjung bermain di salah satu wahana andalan Grup Jatim Park di lokasi Jatim Park 2, yakni patung King Kong di Batu Screet Zoo. Selain Batu Screet Zoo, di lokasi Jatim Park 2 juga ada Museum Satwa dan Hotel Pohon.
Liburan di Kota Batu Oktober Ini, Berikut Rekomendasi 10 Destinasi Wisata yang Seru

Oktober 2024, Kota Batu akan berulang tahun ke-23. Ada diskon hotel, restoran, dan tempat wisata.


HUT Kota Batu, Oktober Ini Ada Diskon Hotel hingga Restoran

19 hari lalu

Alun-alun Kota Batu pada Minggu, 5 Desember 2021. TEMPO/Abdi Purmono
HUT Kota Batu, Oktober Ini Ada Diskon Hotel hingga Restoran

Pemberian diskon bagi wisatawan rutin dilakukan PHRI setiap ulang tahun Kota Batu, besar potongan harga beragam.


Jokowi Atur Ulang Tata Kelola Candi Borobudur, Terapkan Manajemen Destinasi Tunggal

20 hari lalu

Candi Borobudur. Foto: Canva
Jokowi Atur Ulang Tata Kelola Candi Borobudur, Terapkan Manajemen Destinasi Tunggal

Regulasi berlaku sejak diteken Presiden Jokowi pada 20 September 2024, untuk mengganti Keppres Nomor 1 Tahun 1992.


Belanda Kembalikan Lagi Ratusan Benda Rampasan Perang ke Indonesia

21 hari lalu

Perhiasan emas asal Bali hasil rampasan perang Belanda dikembalikan ke Indonesia di  Wereldmuseum Amsterdam, Belanda, 20 September 2024. Perhiasan itu berupa gelang dan hiasan rambut dari Badung dan seperangkat giwang dari Tabanan. Linawati Sidarto/Tempo
Belanda Kembalikan Lagi Ratusan Benda Rampasan Perang ke Indonesia

Pemerintah baru Belanda mengembalikan sejumlah benda hasil rampasan perang ke Indonesia, termasuk gelang emas dari Perang Puputan Badung.


Festival Kampung Cempluk Malang, Ada Pawai Budaya hingga Bazar di Bawah Lampu Temaram

22 hari lalu

Festival Kampung Cempluk 2023 (Instagram/@kampungcempluk)
Festival Kampung Cempluk Malang, Ada Pawai Budaya hingga Bazar di Bawah Lampu Temaram

Tahun ini, Festival Kampung Cempluk mengusung tema Asmaralana Hayuning Bentala yang berarti harmoni cinta dan kedamaian, serta kemakmuran.