Sesi siang peserta melakukan eksplorasi nilai Pancasila dengan tema "Pancasila Jaga Kita, Kita Jaga Pancasila." Peserta diajak melakukan aksi sosial bersih lingkungan di wilayah desa Sambirejo Prambanan. Sore hari peserta terlibat dalam eksplorasi patung dan kaleng rombeng untuk membuat diorama dalam praktek berpancasila.
Malam hari peserta menggelar pentas seni. Tampil kesenian dari kelompok peserta seperti tari, musik, pencak silat, reog, puisi dan drama. Meski dipersiapkan singkat namun penampilan para pelajar cukup memukau dan menghibur.
Acara ditutup dengan api unggun dan renungan malam yang dibawakan Agus Adi Setyabudi seorang ahli hypnotherapi. Peserta dibawa dalam alam perenungan soal kondisi bangsa dan tugas kebangsaan sebagai generasi muda.
Hari terakhir Minggu (15/12) pagi diisi materi pertemanan berkarakter dan pemimpin sebaya oleh narasumber psikolog Selvi Dewajani dan Wulan Saptandari. Dilanjut materi dari BPIP disampaikan Aris Utomo.
Sesi siang tampil narasumber anggota dewan pengarah BPIP Romo Benny Susatyo Pr menyampaikan materi mengenai mengarusutamakan nilai-nilai Pancasila dalam ruang publik.
Peserta dimotivasi untuk terus berkreasi dan berinovasi melalui beragam karya seperti film, meme, desain serta produk kreativitas lainnya guna menciptakan tata dunia baru yang berkeadilan sesuai nilai-nilai Pancasila.
Menurut Romo Benny kalangan milineal yang berjumah 120 juta orang saat ini memiliki potensi luar biasa, untuk menggerakkan masyarakat lewat teknologi komunikasi. Sehingga diharapkan para pelajar dapat menjadi agen social of change menuju Indonesia yang lebih baik.
"Kalangan milenial harus terus diajak dan diperkuat kesadaran ideologisnya agar berperan aktif dalam memerangi ideologi kekerasan, hoax, ujaran kebencian lewat postingan di sosial media yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," ujar Romo Benny.
Seorang peserta Viki Yudianto siswa SMK Pancasila Paranggupito Wonogiri, Jawa Tengah, mengaku senang dapat berkesempatan mengikuti KPPI. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana membangun mental maupun karakter yang baik guna menunjang prestasi.
Para peserta KPPI menelurkan rencana tindak lanjut dengan membentuk jejaringan pelajar Pancasila di tiap daerah yakni Jakarta, Banten, Jawa Barat bagian utara, Jawa Barat bagian selatan, DIY serta Jawa Timur bagian utara dan selatan. Terpilih ketua saudara Gangsar dari SMA Negeri 1 Cawas Klaten dan wakil saudari Putri dari SMA Bopkri 1 Kota Yogyakarta. Keduanya diharapkan mengorganisir perhelatan KPPI selanjutnya.
Rangkaian acara KPPI dipungkasi dengan pembacaan Ikrar Pelajar Pancasila dan prosesi penciuman bendera merah putih. Pihak panitia KPPI meminta para pelajar terus setia dan mengamalkan Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Kemah Pancasila diikuti 344 orang peserta pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari 30 kota se-Indonesia. Dok. PKPI
Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Paduka Alam X yang membuka event itu mengatakan kegiatan itu sebagai metode alternatif yang tepat untuk memperkuat persektif idiologis kalangan pelajar.
"Saya berharap kegiatan edukasi seperti ini bisa berkelanjutan dan melibatkan peserta yang lebih meluas," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO