TEMPO.CO, Jakarta - Mie aceh berjasa mempopulerkan kuliner Aceh ke panggung nasional. Setelah mie aceh, wisatawan bisa memulai petualangan rasa kuliner Aceh yang kaya rempah-rempah. Pasalnya, selain mi aceh, kuliner dari provinsi paling Barat itu memiliki rasa yang khas dan juga menggugah selera. Berikut empat kuliner Aceh, yang dikutip dari tiket.com
Mie Jalak
Mie jalak merupakan sajian yang rasanya gurih karena dimasak dengan kuah kaldu. Dalam semangkuk mie jalak ini, terdapat beberapa topping untuk isian, di antaranya potongan daging ikan, tauge, telur rebus, dan daun bawang. Pelancong yang ingin bersantap mie jalak -- salah satunya -- bisa berkunjung ke Toko Pulau Baru, Jalan Perdagangan Nomor 29B, Sabang.
Mie jalak kuliner dari Sabang. Foto: @thunisfly
Sate Matang
Sebutan kuliner ini terkesan unik, namun kata matang untuk makanan ini adalah nama daerah. Kuliner ini mulanya dikenal dari Matang Geuleumpang Dua, Bireun, Aceh. Sate matang menggunakan daging kambing atau daging sapi. Sebelum dipanggang, sate ini diungkep agar rasa bumbu meresap. Sate matang termasuk kuliner tersohor, yang juga bisa ditemukan di Jakarta. Penyajian sate matang dengan kuah.
Eungkot Keumamah
Eungkot Keumamah tak sekadar kuliner autentik khas Aceh. Tapi pada masa lampau eungkot keumamah mengunakan bahan ikan tongkol atau cakalang. Makanan ini jadi bekal para pejuang di Aceh saat masa kolonial Belanda.
Eungkot Keumamah dibuat dari daging ikan tongkol atau cakalang. Foto: @bandawindsor
Proses membuat eungkot keumamah, mula-mula ikan dibersihkan untuk pengeringan dan penyimpanan. Setelah menjadi awet tekstur keumamah menjadi keras, hingga disebut pula sebagai ikan kayu. Setelah awet makanan itu bisa bertahan sampai hitungan bulan. Sebelum disantap, eungkot keumamah bisa dimasak sesuai selera.
Kuah Sie Itek
Kuah Sie Itek adalah kuliner khas Aceh yang cocok untuk para penggemar bebek. Kuliner ini serupa kari, yang kuahnya berwarna merah dominan oleh cabai. Namun ada pula yang kuah putih, tampilannya seperti opor tidak pedas.