Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogyakarta Tuan Rumah Konferensi Tekstil Tradisional ASEAN

image-gnews
Pekerja menjemur bentangan kain pel di Kampung Babakan Panyingkuran, Desa Dukuh, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis 22 Agustus 2019. Industri tenun rakyat ATBM di kampung ini sudah ada sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Dari puluhan industri kini hanya tersisa kurang dari 15 rumah produksi tenun rakyat karena minimnya regenerasi dan modernisasi alat tenun. TEMPO/Prima Mulia
Pekerja menjemur bentangan kain pel di Kampung Babakan Panyingkuran, Desa Dukuh, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis 22 Agustus 2019. Industri tenun rakyat ATBM di kampung ini sudah ada sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Dari puluhan industri kini hanya tersisa kurang dari 15 rumah produksi tenun rakyat karena minimnya regenerasi dan modernisasi alat tenun. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Simposium dan pameran kain tradisional warisan negara se-Asean bakal digelar di Yogyakarta pada 4-8 November 2019. Acara bertajuk 7th Asean Traditional Textile Symposium and Expo dipusatkan di Royal Ambarukmo Hotel, Yogyakarta

Ibu Negara Iriana Jokowi tamu kehormatan seperti Raja Permaisuri Agong Malaysia, dijadwalkan menghadiri acara ini. Menurut penyelenggara, acara ini melibatkan sekitar 300 peserta dari 10 negara ASEAN dan sekitarnya.

"Event internasional ini pertama kalinya digelar di Indonesia sejak lahir 20 tahun lalu," ujar Sekretraris 7th Asean Traditional Textile Symposium and Expo, Anggi Bambang usai bertemu Wakil Gubernur DIY Paku Alam X di Kompleks Kepatihan Yogya Kamis 31 Oktober 2019.

Selama lima hari, para peserta diajak untuk mengenal dan mempromosikan berbagai karya tekstil tradisional dari negara masing-masing.

Dari pertukaran pikiran dan diskusi mendalam di forum ini, diharapkan lahir momentum untuk menunjukan kekayaan wastra atau kain tradisional Indonesia, yang memiliki makna dan simbol tersendiri.

Lewat simposium ini, ujar Anggi, keberadaan wastra bisa makin langgeng. Tidak hanya lestari tetapi bisa mengikuti perubahan yang ada. Tidak melupakan yang lama tapi bisa berinovasi dengan yang baru.

“Kehilangan satu motif wastra sama dengan kehilangan satu generasi. Kami harap lewat simposium ini ada upaya bersama, untuk melestarikan wastra Indonesia, serta memperkaya pengetahuan tentang keindahan dan keunikan textile baik di Indonesia maupun Asia,” ujar Anggi.

Helena, pelestari tenun ikat Tede Ledu, Pulau Sabu, NTT. TEMPO | Alvan Noviar

Sejumlah negara mulai Vietnam, Thailand, Brunei Darussalam, Malaysia, Laos, dan lainnya bakal ambil bagian dalam ajang itu. Selain simposiun dan pameran berbagai tekstil tradisional ASEAN, bakal ada pula ajang kompetisi: kompetisi desain wastra dan fotografi.

Kompetisi ini sudah melalui penjurian yang terdiri dari 30 finalis pada masing-masing kompetisi, ditambah 10 finalis selendang sarong dan scarf. Pemenang  akan diumumkan pada 4 November mendatang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu dihadirkan acara pendukung lainnya seperti Fashion On the Street oleh designer Lia Mustafa pada 7 November, “Acara terbuka untuk masyarakat umumnya yang ingin mengenal wastra tradisional Indonesia maupun Asean,” ujarnya.

Dalam acara simposium itu, puluhan naskah bertema warisan tradisi tekstil dari berbagai negara akan dipresentasikan. Pada tanggal 7 hingga 8 November 2019, para peserta simposium diajak untuk melihat berbagai warisan budaya yang ada di Yogyakarta, dalam agenda yang berkonsep study tour.

Salah satu tujuan yang menjadi destinasi adalah Giriloyo, Imogiri, Bantul, yang selama ini dikenal sebagai sentra batik di Yogyakarta.

Selain itu untuk masyarakat umum dapat mengunjungi Wastra Expo yang akan dilaksanakan di Pendopo Dalem Ageng Royal Ambarrukmo. Dalam kegiatan expo ini masyarakat umum dapat menyaksikan pameran wastra tekstil ASEAN beserta dengan proses pembuatan wastra tersebut. Terdapat juga 26 booth dan UKM yang akan memeriahkan kegiatan ini.

Dipilihnya Yogyakarta sebagai tuan rumah acara ini, tidak lepas dari posisi Yogyakarta yang didaulat sebagai kota budaya oleh ASEAN periode Oktober 2018 hingga Oktober 2020.

Sejumlah peserta mengikuti lokakarya membatik dalam Festival Indonesia 2019, di Cheonggye Plaza, Seoul, Korea Selatan, Jumat 20 September 2019. Festival yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Korea Selatan itu menampilkan pertunjukan tarian, musik, lokakarya dan pameran produk hasil kerajinan tangan itu berlangsung hingga 22 September 2019. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Wakil Gubernur DIY Paku Alam X berharap ajang seperti itu juga dibuat lebih membumi agar bisa dinikmati masyarakat luas. Menurutnya sebesar apapun suatu acara yang digelar, harus ada output yang dihasilkan untuk masyarakat. Terutama terkait dengan para perajin textile skala industri rumahan di Yogyakarta.

Event ini saya harap bukan hanya dinikmati kalangan khusus. Ajaklah masyarakat kecil ikut terlibat. Mungkin dengan menggandeng desa yang representatif untuk menggelar acara di situ, atau apapun yang dapat mengangkat perekonomian masyarakat lokal,” ujar Paku Alam.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

1 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

1 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

1 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

2 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

2 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

2 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

4 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

4 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

4 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.


Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

4 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.