TEMPO.CO, Sukabumi - Apakah generasi milenial tahu bagaimana petani zaman dulu mengolah padi menjadi beras? Jauh sebelum ada mesin penggiling padi, para petani menggunakan lesung atau dalam bahasa Sunda disebut lisung untuk menumbuk padi atau gabah menjadi beras.
Lisung terbuat dari kayu gelondongan dengan lengkungan dalam di bagian tengah. Di situlah padi atau gabah ditumbuk dengan menggunakan tongkat kayu. Ketukan tongkat kayu pada lesung bisa dimainkan menjadi suara bernada sederhana atau sebagai penanda acara.
Jika kamu penasaran seperti apa bentuk dan bagaimana menggunakan lisung, coba main ke Kampung Lisung Uyut di Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Letak objek wisata ini sekitar 11,8 kilometer sebelah tenggara Kota Sukabumi.
Di Kampung Lisung Uyut, masih ada rumah-rumah warga desa yang alami. Atapnya terbuat dari jerami, berdinding anyaman bambu, dan disangga kayu. Wisatawan bisa belajar menggunakan lisung di rumah lisung yang ada di kampung tersebut.
Lisung di Kampung Lisung Uyut Sukabumi. Foto: kampunglisunguyut.blogspot
Ada pula aktivitas wisata kekinian, seperti memanah bak Robin Hood dan berayun di antara pepohonan melalui seutas tali atau flying fox. Tentu ada beberapa titik menarik untuk spot foto ditunjang dengan pemandangan alam yang indah.
Konseptor Kampung Lisung Uyut, Sarija mengatakan desatinasi wisata ini mengusung tema edukasi, alami, sekaligus mengenalkan nilai-nilai tradisi kepada pengunjung. "Kami melengkapi dengan menyediakan berbagai titik menarik, seperti kandang musang, kambing etawa, dan lainnya," kata dia.
Harga tiket masuk Kampung Lisung Uyut terbagi dua, yakni Rp 5.000 untuk anak, dan Rp 10 ribu untuk dewasa.