TEMPO.CO, Magetan - Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur mengalami penyusutan debit air saat musim kemarau ini. Kondisi tersebut berdampak pada penurunan jumlah pengunjung objek wisata yang terletak di Kecamatan Plaosan, Magetan, Jawa Tengah, itu.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan, Venly Tomi Nicholas mengatakan dalam kondisi normal, volume air Telaga Sarangan sekitar 3 juta meter kubik dan jumlah pengunjung sekitar 5.500 sampai 6.000 orang di akhir pekan. Wisatawan Telaga Sarangan sebagian besar berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Pada musim kemarau ini, debit air Telaga Sarangan surut menjadi separuhnya atau 1,5 juta meter kubik. Kondisi itu berdampak pada jumlah pengunjung yang hanya sekitar 5.000 orang pada akhir pekan. "Selain faktor cuaca, penurunan jumlah wisatawan karena tidak adanya momentum libur panjang dalam beberapa pekan ini," kata Venly Tomi Nicholas saat dihubungi Tempo, Rabu, 18 September 2019.
Berdasarkan catatan petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Magetan, kedalaman air telaga saat ini hanya 7,8 meter. Saat kondisi normal 12,5 meter. Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Magetan, Yuli Iswahyudi mengatakan penurunan debit air juga dipengaruhi sedimentasi di Telaga Sarangan.
Penyebab sedimentasi itu, antara lain erosi tanah dari pegunungan dan tumpukan sampah yang sengaja dibuang oleh wisatawan maupun pedagang di kawasan wisata alam itu. Juga, limbah rumah tangga yang masuk ke Telaga Sarangan, sehingga membuat endapan di dasar telaga.
Petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan filterisasi aliran air dari hulu menuju Telaga Sarangan yang memiliki luas sekitar 30 hektare ini. "Tapi masih saja banyak sampah plastik dan kaleng yang masuk ke telaga," ucap Yuli.