Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berlibur ke Telaga Sarangan, Jangan Lewatkan Sarang Emas  

image-gnews
Kue Carang Mas. flickr.com
Kue Carang Mas. flickr.com
Iklan

TEMPO.CO, Magetan - Berwisata identik dengan membeli oleh-oleh. Jika Anda berkunjung ke Telaga Sarangan di lereng Gunung Lawu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, ada beberapa macam buah tangan yang bisa dibeli dan dibawa pulang.

Oleh-oleh yang bisa dibeli di kawasan lokasi wisata ini ialah kue sarang madu dan sarang emas. Sarang madu merupakan makanan berbahan baku ubi jalar yang diparut sehingga berbentuk memanjang dan tipis. Lantas, ubi jalar itu dicampur dengan tepung terigu dan tepung beras. Adonan dibentuk bulat menggunakan tangan sehingga menyerupai sarang lebah.

‘’Kemudian di-oven. Setelah matang, ditaburi air gula aren di permukannya,’’ kata Sayem Mimin, pedagang oleh-oleh, saat ditemui Tempo, Minggu, 15 Mei 2016.

Sedangkan sarang emas berbahan baku ubi jalar berwarna ungu. Proses pembuatannya sama dengan sarang madu. Dua makanan itu, menurut Sayem, merupakan hasil produksi warga Kelurahan Sarangan. Adapun harga per bungkus, yang berisi enam buah sarang madu dan sarang emas, berkisar Rp10-12 ribu.

Baca juga: Oleh-oleh Khas Madiun Bukan Cuma Brem, Cek Daftar Berikut

Menurut Sayem, dua jenis makanan ringan itu paling banyak dibeli wisatawan yang singgah di kiosnya. Produk yang terjual selama libur panjang atau akhir pekan bisa mencapai seribu bungkus per hari. Jumlah tersebut meningkat drastis seiring dengan membludaknya pengunjung Telaga Sarangan, yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anda, yang berkunjung ke Magetan, juga bisa membeli buah tangan lainnya. Pusat oleh-oleh Alrista di Jalan Raya Sarangan, tepatnya di wilayah Desa Candirejo, Kecamatan Magetan, menyediakan beberapa makanan khas, seperti jenang, wajik, dan bolu.

Jenang dan wajik merupakan makanan dengan bahan baku ketan yang telah diolah. Pemilik toko oleh-oleh Alrista, Mursiyem, mengatakan produk dengan rasa manis tersebut paling laris dibandingkan makanan lain, yang dijual terutama saat liburan. “’Bisa mencapai 3.000 kemasan per hari,’’ tuturnya.

Harga per kemasan jenang dan wajik dibanderol Rp 9-11 ribu. Hal ini diseusaikan dengan ukuran dan berat produk yang dijual. Sedangkan harga roti bolu per kemasan dibanderol Rp 10 ribu. ‘’Kami memproduksi sendiri dan kebanyakan pembeli mencari oleh-oleh khas sini,’’ ucap Mursiyem.

NOFIKA DIAN NUGROHO 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

8 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

49 hari lalu

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

51 hari lalu

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.


Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

12 Januari 2024

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

Puluhan ribu umat Kristiani memeriahkan malam Natal di Taman Surya


Ada Beasiswa Gandeng Kampus Top Jatim, Mengapa Banyak yang Tak Memanfaatkan?

6 November 2023

Ilustrasi beasiswa. shutterstock.com
Ada Beasiswa Gandeng Kampus Top Jatim, Mengapa Banyak yang Tak Memanfaatkan?

Pimpinan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat menjalankan program unggulan Beasiswa Pemuda Tangguh untuk jenjang SMA.


Piala Dunia U-17 2023: Penguat Sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo Mulai Dipasang

25 Oktober 2023

Pekerja melakukan perawatan rumput lapangan Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, Jawa Timur, Senin 13 Maret 2023. Perbaikan sejumlah fasilitas agar sesuai standar FIFA di stadion itu dalam rangka persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di stadion itu pada Mei mendatang. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Piala Dunia U-17 2023: Penguat Sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo Mulai Dipasang

Pemerintah Kota Surabaya dan provider memasang penguat sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo menjelang Piala Dunia U-17 2023.


Bahagia Bocah Trenggalek, Raih Gelar Doktor Fisika ITS di Usia 27 Tahun

26 September 2023

Vinda Zakiyatuz Zulfa, peraih gelar doktor fisika di ITS Surabaya yang diwisuda pada 16-17 September 2023. Istimewa
Bahagia Bocah Trenggalek, Raih Gelar Doktor Fisika ITS di Usia 27 Tahun

Kebahagiaan menghampiri Vinda Zakiyatuz Zulfa, 27 tahun, yang meraih gelar doktor bidang fisika di Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS.


Surabaya Larang Wajibkan Siswa Beli Seragam Sekolah

25 Juli 2023

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menghadiri perayaan Imlek 2022 di Kelenteng Pak Kiki Bio di Jagalan, Kota Pahlawan, Jatim, Selasa 1 Februari 2022. ANTARA/HO-Pemkot Surabaya
Surabaya Larang Wajibkan Siswa Beli Seragam Sekolah

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji meminta sekolah di Kota Pahlawan tidak mewajibkan siswa membeli seragam sekolah pada tahun ajaran baru ini.


845 Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Surabaya Belum Masuk Adiwiyata

22 Juli 2023

Gerbang Unnes. Unnes gelar kompetisi Green School Award. dok/sekitarunnes.com KOMUNIKA ONLINE
845 Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Surabaya Belum Masuk Adiwiyata

Sebanyak 845 sekolah untuk jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Surabaya, Jawa Timur, belum masuk program Adiwiyata.


Alasan Peneleh Dijadikan Kampung Wisata Sejarah di Surabaya

9 Juli 2023

Tampak depan Museum HOS Tjokroaminoto di Jalan Peneleh VII No 29, Surabaya, Jawa Timur, Senin, 28 Januari 2019. Museum ini berbentuk arsitektur khas Jawa dengan dua lantai yakni lantai bawah sebagai tempat tinggal keluarga HOS Tjokroaminoto dan lantai dua yang difungsikan sebagai kamar indekos. ANTARA
Alasan Peneleh Dijadikan Kampung Wisata Sejarah di Surabaya

Banyak bangunan bernilai sejarah di Peneleh, Surabaya sehingga kawasan ini pun dijadikan Kampung Wisata Sejarah.