TEMPO.CO, Yogyakarta - Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan menyatakan mulai Oktober 2019, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta resmi menjadi sister province bagi negara bagian terkecil Australia, Victoria, pasca penandatangan resmi kedua pihak.
"Kerja sama bilateral dengan Jogja ini akan memiliki nilai strategis sejarah yang tidak akan ditemukan di tempat lain," ujar Gary di sela pertemuan dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta Senin (12/8).
Gary menyetujui Victoria menjadi sister province Jogja salah satunya karena faktor kesejarahan. Australia pada zaman revolusi mendukung Yogyakarta menjadi ibukota Indonesia, pada masa pemerintahan awal Presiden Soekarno, "Dari sejarah itu, Australia merasa memiliki ikatan yang baik dengan Jogja," ujarnya.
Namun tak hanya karena faktor kesejarahan itu. Gary menuturkan faktor budaya serta keunikan Jogja sebagai destinasi utama pariwisata yang khas, dan tidak ditemukan di daerah lain.
Banyaknya warga Australia yang berkunjung ke Jogja selama satu dekade terakhir, ujar Gary, menjadi bukti representatifnya DIY sebagai mitra dalam paket kerja sama di berbagai bidang.
Dinas Pariwisata DIY pada 2017 mencatat turis Australia masih termasuk 10 besar wisatawan mancanegara terbanyak yang menyambangi DIY, atau menduduki peringkat ke-8 dengan jumlah wisatawan 16.798 orang.
Gary menuturkan saat ini Australia tengah mendalami sektor industri kreatif di DIY, khususnya industri start up yang berkembang pesat di kota gudeg.
“Yogyakarta memiliki generasi muda yang membuat terkesan dunia dalam bidang pengembangan start up. Potensi ini yang ingin diakomodir Australia untuk menciptakan kerja sama saling menguntungkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DIY Sri Sultan menuturkan sebagai penjajakan sister province ini, Jogja akan lebih banyak mengekspose dan menampilkan aktivitas seni di Victoria yang beribu kota Melbourne itu.
Abdi Dalem Keraton Yogyakarta membawa gunungan dari Keraton Yogyakarta menuju Puro Pakualaman saat Grebeg Besar 1440 H di Titik Nol KM, Yogyakarta, Senin 12 Agustus 2019. Pada acara guna memeriahkan Idul Adha 1440 H tersebut, keraton Yogyakarta mengeluarkan tujuh gunungan yang dibagikan di Masjid Gede Kauman, Pakualaman dan Kepatihan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
"Akan ada jamuan untuk Melbourne Orchestra. Ada program edukasi musik yang saat ini sedang digarap Australia dan DIY," ujar Sultan.
Sultan menuturkan pekan depan, ada perwakilan dari Melbourne menyambangi Jogja untuk memberikan pelatihan di bidang musik di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
"Ada dua orang dari Jogja yang sudah mendapat beasiswa kerja sama Australia untuk mempelajari musik tiup. Ini program untuk bidang seni musik,” ujar Sultan.
PRIBADI WICAKSONO