TEMPO.CO, Jakarta - Pelancong Indonesia yang ingin melakukan liburan ke Australia menjelang musim dingin bisa menikmati festival di Sydney. Festival paling populer adalah Vivid Sydney. Festival yang identik dengan pertunjukan cahaya itu biasa diadakan setiap tahun pada Mei.
Baca juga: 5 Pantai di Sydney yang Diburu untuk Liburan
"Itu (Vivid Sydney) festival yang sangat populer," kata Putu Ayu Aristyadewi, selaku Wakil Presiden Grup Pemasaran dan Komunikasi Pelayanan Perjalanan Wisata dari Smailing Tour, Kamis, 14 Maret 2019.
Ia menjelaskan bahwa pertunjukan cahaya di Vivid Sydney seakan menyulap tampilan Gedung Opera. "Opera House yang putih bisa berubah banyak motif cahaya bagus-bagus," tuturnya.
Putu mengatakan bahwa pelancong Indonesia bila berwisata ke Australia cenderung mengunjungi Sydney, Melbourne, Perth, dan Gold Coast. "Mungkin karena di tempat-tempat tersebut ada ikon yang khas Australia," katanya.
Pantai Manly di Sydney menjadi lokasi rekreasi untuk keluarga. Pantai bisa dicapai dalam 30 menit dengan kapal feri dari Circular Quay.(sydney.com)
Smailing Tour mendirikan stan dalam BCA Australia Travel Fair berlangsung di Main Atrium, Gandaria City, Jakarta, pada 14-17 Maret 2019. Tourism Australia dan Bank Central Asia (BCA) mengadakan lokakarya untuk informasi wisata dengan kampanye UnDiscover Australia. Tujuan kampanye tersebut menawarkan tujuan wisata dari sudut pandang lain untuk pelancong Indonesia.
"Mereka punya kampanye tren (wisata) baru, supaya pergi ke Australia bukan tempat itu-itu lagi," kata Putu.
Tourism Australia sendiri menawarkan informasi tentang kawasan wisata yang mewakili berbagai negara bagian, yaitu Lake Hiller di Australia Barat, Jalur Seni Silo di Victoria, Great Beach Drive di Queensland, Canberra Balloon Spectacular di Wilayah Ibu Kota Australia, lereng ski Perisher di New South Wales, instalasi yang terinspirasi Field of Light di wilayah utara Australia, dan d'Arenberg Cube di Australia Selatan.