Contoh sukses lain adalah Kelompok Sadar Wisata Desa Deniang Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang mengembangkan angrowisata di lahan bekas penambangan bijih timah atau kolong. Luas lahan yang dimanfaatkan adalah 4 hektare.
"Kita bersama warga secara bergotong-royong membangun sarana dan prasarana di kawasan angrowisata ini," kata Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Pokdarwis Deniang, Slamet.
Selain membangun sarana dan prasarana seperti jalan, tempat beristirahat wisatawan, arena bermain dan fasilitas pendukung lainnya, Bumdes dengan warga juga menanami kawasan bekas tambang berbagai tanaman buah-buahan, penebaran bibit ikan dan lainnya. Di sana telah disiapkan konsep agrowisata yang menarik dan asri, agar pengunjung betah berlama-lama berwisata di daerah ini.
Ia mengatakan kendala pengembangan agrowisata ini yaitu keterbatasan anggaran untuk pembangun jalan dan fasilitas pendukung lainnya seperti kamar mandi, air bersih dan lainnya. "Kami berharap pemerintah daerah dan perusahaan khususnya PT Timah dapat membantu pengembangan agrowisata ini.”
Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung Timur Ikhwan Fahrozi sempat kaget bekas tambang bijih timah bisa dikelola dan dijadikan lahan pertanian sayur mayur. "Saya kaget bekas tambang ini bisa ditanami cabai, bawang, bayam, kacang panjang, dan sayur lainnya," kata dia saat singgah di Desa Selinsing yang berhasil menjadikan bekas tambang timah di daerah itu.
Ia mengaku setiap pulang kerja melewati Desa Selinsing, namun begitu singgah ternyata melihat bahwa lahan bekas tambang yang kritis disulap warga menjadi lahan pertanian hortikultura. "Ini salah satu contoh kecil dari PT Timah yang memberdayakan warga desa menjadikan lahan kritis menjadi produktif," katanya.
ANTARA