TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta, 28/11 (Antara) - Jasa Marga meyakini dengan tersambungnya ruas Tol Solo - Ngawi akan menciptakan konektivitas baru yang bisa menjadi solusi berbagai permasalahan transportasi.
Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi (PT JSN), David Wijayatno, dalam siaran pers, Rabu, 28/11, mengatakan Jalan Tol Solo - Ngawi dapat memangkas waktu tempuh dari semula 3 jam menjadi hanya 1,5 jam. “Tol ini juga memberikan kemudahan akses ke destinasi pariwisata seperti Tawangmangu dan Sangiran," kata David.
Ras tol Sragen-Ngawi yang diresmikan Presiden Joko Widodo, Rabu, membuat Tol Solo - Ngawi sudah tersambung penuh. "Mulai malam ini (Rabu, 28/11) maksimal pada pukul 21.00 WIB, masyarakat bisa menikmati Jalan Tol Solo-Ngawi Segmen Sragen-Ngawi tanpa tarif karena masih dalam masa sosialisasi. Namun mulai Kamis, 6 Desember 2018 pukul 00.00 WIB sudah diberlakukan tarif," jelas David.
Seperti diungkap David ruas tol ini kian mempermudah akses ke berbagai destinasi wisata kota-kota yang dilintasi tol tersebut. Kota-kota itu ada di Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen di Jawa Tengah dan Kabupaten Ngawi di Jawa Timur.Gambar evolusi manusia, perubahan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. Museum yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO ini memamerkan diorama manusia purbakala dan fosil yang ditemukan di Jawa. TEMPO/Frannoto
Tawangmangu yang disebut David berada di Kabupaten Karanganyar. Ini merupakan daerah dataran tinggi persis di kaki Gunung Lawu. Kota kecil ini memiliki keindahan panorama alam indah dan bisa menjadi arena hiking penggemar olahraga luar ruang.
Ada juga taman wisata Grojogan Sewu, dengan ikon unggulan air terjun setinggi sekitar 80 meter. Lalu di kawasan yang lebih tinggi, di Cemorokandang, sedang dirintis sebuah taman bunga Sakura. Jika ingin sedikit memeras keringat, anda bisa menjajal trek pendakian ke Lawu lewat Cemorokandang atau Cemoroswu (Magetan) meski tidak harus sampai ke puncak.
Adapun Sangiran (Sragen) merupakan kawasan situs purbakala yang juga menaid pusat wisata ilmu pengetahuan dan pendidikan. Sejak tahun 2002, daerah tersebut terus melakukan perbaikan dan pembuatan berbagai sarana untuk menjadikan tempat situs prasejarah tersebut sebagai tempat tujuan wisata unggulan.
Badan Dunia PBB untuk Pendidikan (UNESCO) menetapkan kawasan Sangiran sebagai warisan dunia nomor 593. Sejak ditemukannya situs ini lebih seabad lalu, telah digali sebanyak 13.813 potongan fosil, baik manusia, hewan, tumbuhan, binatang laut dan peralatan manusia purba.
Kawasan situs purbakala, Sangiran memiliki keunggulan dan keunikan karena tidak semua daerah atau bahkan negara memiliki kawasan yang banyak sekali dijumpai jejak-jejak manusia purba.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berpendapat serupa. Menurut dia, tol sepanjang 90,43 kilometer dapat memicu perkembangan pariwisata daerah. "Destinasi wisata di sepanjang Solo sampai dengan Ngawi cukup banyak. Di Karanganyar yang terkenal ada Tawamangu. Di Sragen ada wisata air panas Bayanan, Situs Arkeologi Sangiran, hingga wisata hiking Gunung Kemukus," kata dia.
Sedangkan di Ngawi, ujar Rini, di sana terdapat destinasi wisata sejarah seperti Benteng Van Den Bosch dan Museum Trinil. Wisata peninggalan sejarah lainnya seperti Rumah Dr. Radjiman Wedyodiningrat, tokoh pendiri BPUPKI (Badan Pergerakan Usaha Persiapan Kemerdekaan
ANTARA