TEMPO.CO, Surabaya- Sekitar 350 lebih pohon bonsai dipamerkan dan dilombakan dalam acara Festival Bonsai 2018 di Taman Surya, Kota Surabaya, Jawa Timur mulai tanggal 25 November hingga 2 Desember 2018.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Joestamadji, di Surabaya, Sabtu, 24/11, mengatakan Festival Bonsai 2018 ini digelar Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan Rumah Bonsai Indonesia.
Menurut Joestamandji ada 10 spesies pohon bonsai yang dipamerkan dengan ukuran pohon bonsai ada yang besar, sedang dan kecil. Bonsai yang ditampilkan itu memiliki daya tarik tersendiri, baik dari sisi artistik, seni, dimensi dan proporsionalnya. “Saya mengajak masyarakat untuk mengenal berbagai bonsai dari hampir seluruh Indonesia itu,” kata dia.
Baca juga: Tiga Wisata Favorit di Kebun Kopi Blitar yang Hits
Wakil Ketua Panitia Festival Bonsai Jarot Nugroho mengatakan Surabaya cocok menjadi tuan rumah festival bonsai karena memiliki magnet lebih dibanding daerah lain. Apalagi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dikenal sangat menyukai tanaman dan pohon-pohon.
Baca Juga:
Selain itu, Kota Surabaya juga dikenal sebagai kota hijau yang memiliki banyak taman. "Jadi, cocok dengan kondisi Surabaya. Di sini, kami juga akan semakin mengenalkan bonsai-bonsai."
Humas Rumah Bonsai Indonesia itu menjelaskan festival bonsai ini sudah yang kedua kalinya mereka gelar. Pertama, festival diadakan di Jakarta dan sukses. "Kami ingin mengulangi kesuksesan itu dan terus berusaha menggelar yang lebih baik," kata dia.
Menurut Jarot, bonsai itu merupakan salah satu industri kreatif yang bisa ditekuni masyarakat. Oleh karena itu, dalam festival juga akan ada sarasehan memperkenalkan bonsai.
Ia ingin mengenalkan kepada masyarakat bahwa endemik tanaman Indonesia tidak kalah dengan tanaman di luar negeri. "Kita itu sebenarnya punya tanaman yang bisa dibudidayakan untuk mengembalikan alam ini menjadi lebih asri dan hijau," katanya.
Festival ini diiikuti sekitar 200 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka, atara lain, berasal dari Bali, Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan dan luar pulau. "Bahkan, kemungkinan nanti juga akan ada dari Cina," ujarnya.
ANTARA