TEMPO.CO, Solo -Ada wajah baru di Jalan Gatot Subroto, Kota Solo. Ruas jalan yang memanjang hingga 300 meter itu kini penuh mural warna-warni dengan pedesterian cantik di kiri-kanannya. Kawasan ini segera saja menjadi favorit warga untuk menyambangi terutama malam hari, sekedar bersantai juga berswafoto.
Mural tersebut merupakan hasil karya para seniman jalanan kota serabi itu. Kawasan itu adalah salah satu pusat ekonomi kota Solo pada siang hari. Di sepanjang jalan ramai dengan toko-toko dan tempat usaha. Tetapi begitu malam tiba dan toko-toko menutup pintunya, hamparan karya mural segera menggntikan suasana.
"Mural ini dikerjakan oleh puluhan komunitas street art," kata koordinator mural Koridor Gatsu, Irul Hidayat, Selasa 6 November 2018. Mereka menjadikan kawasan tersebut sebagai media seni melalui kerjasama dengan Dinas Pariwisata serta para pemilik usaha.
Ada berbagai tema dalam karya mural itu. beberapa diantaranya adalah lukisan para penabuh gamelan, lukisan beberapa perempuan pembatik, serta gambar tokoh dan seniman seperti Presiden Joko Widodo, Gus Mus, Gesang hingga Nike Ardilla.
Di malam hari, karya mural itu terlihat menarik dengan penataan pencahayaan melalui lampu sorot. Penataan itu membuat lokasi tersebut menyimpan daya pikat untuk ajang swafoto. "Istilahnya sekarang instagramable," kata Irul.
Menurut Irul, pembuatan mural di koridor tersebut baru awalan. "Kami akan mendorong pelaku street art lain meramaikan kawasan ini," katanya. Beberapa yang akan digandeng diantaranya adalah komunitas jazz, hip hop serta cabang seni jalanan lainnya.
Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo terus mendorong pelaku senman jalanan untuk menghias kota. "Kreativitas ini akan membuat wisatawan semakin tertarik untuk datang ke Solo," katanya.
Selain itu, karya mural itu merupakan salah satu upaya untuk membendung vandalisme yang sering dianggap mengganggu keindahan dengan coretan-coretan di tembok. "Meski sama-sama coretan, mural terlihat jauh lebih indah," katanya.
AHMAD RAFIQ (Solo)