TEMPO.CO, Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau menyatakan harimau sumatera liar hingga kini masih berkeliaran di Desa Teluk Nibung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
"Ditemukan jejak kaki baru tidak jauh dari rumah warga," kata Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau Mulyo Hutomo dalam pernyataan pers yang diterima Antara di Pekanbaru, Jumat, 2/11.
Ia mengatakan Tim Rescue BBKSDA Riau yang dibantu aparatur desa dan babinsa sudah memasang perangkap, namun belum ada tanda-tanda dikunjungi oleh harimau liar itu. Tim terus melakukan penyisiran jejak harimau di perlintasan yang sering dilewati di sekitar pemukiman dan kebun kelapa milik masyarakat.
"Kalau dari jejaknya, diduga hanya ada satu harimau," kata dia.
Hutomo mengatakan kasus serangan harimau di Desa Teluk Nibung berbeda dengan kasus harimau Bonita, yang menewaskan dua warga pada siang hari. "Kalau harimau yang ini sifatnya nokturnal, lebih aktif berkeliaran di malam hari," ujarnya.
Sudah ada tiga Tim Rescue BBKSDA Riau yang diturunkan ke lokasi tersebut untuk melakukan penyisiran, pemasangan kamera trap dan perangkap. Namun, hingga kini hasilnya masih nihil.
Sebelumnya, seekor sapi milik warga Dusun Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, mati diterkam harimau sumatra liar.
Kepala Dusun Teluk Nibung Sucipto mengatakan harimau liar tersebut muncul pada Kamis, 25/10. Sapi milik warga itu mati dengan tampak luka cakaran di kaki kanan belakang.