TEMPO.CO, Jakarta - Tengah tahun adalah waktu untuk berlibur panjang. Pada bulan ini, beragam tanggal merah menghiasi kalender. Ada libur Hari Lahir Pancasila pada pekan pertama dan libur Lebaran pada tengah bulan. Selain itu, ada libur sekolah dan sejumlah cuti bersama.
Libur sepanjang Juni akan disemarakkan oleh berbagai festival di sejumlah daerah. Beberapa di antaranya memuat festival budaya. Berikut ini festival-festival sepanjang Juni yang sayang dilewatkan.
1. Festival Jakarta Fair Kemayoran, DKI JakartaPenampilan tari tradisional saat pembukaan acara Jakarta Fair 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 23 Mei 2018. Event tahunan tersebut diramaikan sekitar 2.700 perusahaan dengan 1.500 stan yang diselenggarakan mulai 23 Mei hingga 1 Juli 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Festival belanja tahunan yang diklaim terbesar se-Asia Tenggara ini tentu sudah ditunggu-tunggu para shopaholic. Sebab, Jakarta Fair Kemayoran yang digelar di Jakarta Expo Center, Kemayoran, Jakarta, setiap tahunnya selalu mengiming-iming para pengunjung dengan potongan harga yang lumayan.
Tahun ini, pameran digelar selama hampir dua bulan, yakni mulai 23 Mei hingga 1 Juli 2018. Lebih-kurang 1.500 tenant dari 2.700 perusahaan dalam dan luar negeri akan memamerkan produknya. Barang-barang yang ditawarkan melingkupi retail, otomotif, perlengkapan outdoor, sampai paket hiburan.
2. Festival Tenganan, Bali
Festival ini berlangsung di Desa Tenganan, Karangasem, Bali. Dilaksanakan pada 7-8 Juni nanti. Festival Tenganan merupakan sebuah upacara untuk mengenang penuntutan kebebasan atas cengkeraman Raja Maya Denawa. Festival ini diperingati dengan tradisi perang, yang juga digelar untuk menghormati Dewa Indra.
Upacara Tenganan dilaksanakan di halaman desa. Biasanya dimulai pada siang hingga sore hari. Saat perhelatan, warga setempat akan mengenakan pakaian adat tenun Pegringsingan. Sedangkan para pria tak mengenakan pakaian atasan. Mereka akan bertarung satu lawan satu berbekal pandan berduri yang diikat.
Festival ini menarik perhatian wisatawan. Selain bisa menghibur, wisatawan bisa mengenal budaya Tenganan lebih dekat.
3. Festival Pesona Budaya Asmat, PapuaTarian yang dibawakan oleh suku Asmat memeriahkan festival budaya di Agat, Papua, Selasa (13/10). Foto: REUTERS/Muhammad Yamin
Festival ini digelar di Agats, Asmat, Papua, tepatnya pada 19-23 Juni. Festival budaya Asmat diisi dengan pameran ukiran seni patung, pentas budaya Asmat, serta pertunjukan atraksi tari dan musik tradisional yang dibawakan masyarakat setempat. Biasanya, pada puncak festival ini, akan digelar kegiatan lelang untuk ratusan ukiran Asmat yang bernilai tinggi.
4. Bakar Tongkang, Riau
Ritual ini digelar di Bagansiapiapi, Riau, pada 28-30 Juni. Bakar Tongkang dilaksanakan setiap tahun dan menjadi ritual wajib masyarakat keturunan Tionghoa di sana. Pada ritual itu, masyarakat akan membakar kapal replika di sebuah lapangan.
Ritual ini dilakukan berakar pada sejarah nenek moyang mereka yang berasal dari Fujian, Cina. Dulu kala, para nenek moyang yang dipercaya sebagai pelaut terkena badai dan terombang-ambing. Mereka berdoa kepada dewa sampai akhirnya selamat menuju daratan. Daratan itulah yang kini disebut Bagansiapiapi. Sebagai wujud syukur, para pengelana ini membakar kapal mereka dan berjanji akan hidup di situ sampai beranak-cucu.
5. Yadnya Kasadha dan Bromo Exotica, Jawa Timur
Dua festival ini akan digelar pada 29-30 Juni di Bromo, Jawa Timur.
Yadnya Kasadha dan Bromo Exotica merupakan upacara yang rutin dilaksanakan oleh suku Tengger setiap bulan kesepuluh kalender adat. Upacara ini dihelat di lereng dan kawah Gunung Bromo. Maksudnya ialah sebagai ungkapan rasa syukur dan perayaan awal waktu.
Upacara adat ini telah berlangsung ratusan tahun. Kini upacara digelar dan dapat dinikmati langsung oleh wisatawan. Mereka dapat menilik kembali kisah asal-usul penduduk Tengger. Terdapat pertunjukan kolosal yang digelar di lautan pasir Bromo.
Artikel lain: Berkunjung ke Israel, Ini Tempat Liburan Favorit Turis Indonesia