TEMPO.CO, Tiongkok - Kementerian Keamanan Publik Tiongkok dan Badan Administrasi Imigrasi Nasional mengumumkan bahwa mulai 1 Mei 2018, pelancong dari 59 negara dapat menikmati layanan visa gratis selama 30 hari ke Hainan Island.
Program ini merupakan salah satu upaya mendukung reformasi dan inisiatif keterbukaan pulau tersebut. Ke-59 negara tersebut, diantaranya, adalah Rusia, Inggris, Prancis, Jerman, Norwegia, Ukraina, Italia, Austria, Finlandia, Belanda, Denmark, Swiss, Swedia, Spanyol, Belgia, Republik Ceko, Estonia, Yunani, Hongaria, Islandia, dan Latvia. Berikutnya adalah Lituania, Luxemburg, Malta, Polandia, Portugal, Slovakia, Slovenia, Irlandia, Siprus, Bulgaria, Rumania, Serbia, Kroasia, Bosnia dan Herzegovina.
Baca Juga:
Baca juga: Pertama Kali ke Luar Negeri? Ikuti Tip Ini
Negara lainnya yakni, Montenegro, Makedonia, Albania, Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Meksiko, Argentina, Chili, Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, Jepang, Singapura, Malaysia, Thailand, Kazakhstan, Filipina, Indonesia, Brunei, Monako, Belarusia, UEA, dan Qatar.
Dengan kebijakan ini, wisatawan mancanegara kelompok atau perorangan dari 59 negara tersebut dapat mengunjungi Provinsi Hainan selama 30 hari bebas visa. Mereka harus mereservasi tur mereka melalui agen perjalanan yang terdaftar di Provinsi Hainan dan disetujui oleh Badan Pariwisata Nasional Tiongkok.
Terletak paling selatan di pulau Hainan, Sanya memiliki julukan 'Hawaii-nya Tiongkok'. Kota ini memiliki cuaca yang hangat selama setahun penuh, sehingga ideal bagi para wisatawan yang ingin melepas penat kesibukan di kota.
Aatau barangkali hanya sekedar bersantai menikmati pemandangan dan hamparan pasir putih di sepanjang pantai pantai.
Selain itu, yang membuat tempat ini istimewa adalah kekayaan budaya dan obyek wisata. Para wisatawan dapat berjalan di sepanjang pantai sambil bertemu dan mempelajari kebudayaan asli.
ANTARA
Artikel Lain: Turis Indonesia Bebas Visa ke Uzbekistan