TEMPO.CO, Jakarta - Banyuwangi Fishing Festival Event berhasil memancing minat penghobi kegiatan mancing se-Jawa Bali, pada Sabtu, 7/4. Kegiatan yang baru pertama digelar itu menjadi rangkaian Festival Banyuwangi selama April ini.
Lomba memancing tidak hanya diikuti peserta dari Banyuwangi saja, tapi, juga datang dari luar kota. “Ada yang dari Tangerang, Jakarta, Surabaya, dan Bal ,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Hary Cahyo Purnomo saat pembukaan Banyuwangi Fishing Festival di Grand Watudodol.
Secara keseluruhan peserta terdiri dari 675 orang. Sebanyak 200 orang merupakan peserta yang memancing di daerah pinggir. Sedangkan yang 475 peserta lainnya, memilih spot pancing di tengah. “Saat pendaftaran kita, tutup, sebenarnya masih ada sekitar 300 an peminat. Namun, memang kita batasi mengingat ketersediaan perahu di lokasi setempat," kata Hary.
Menurut Hary, salah satu yang menjadi daya tarik para pecinta mancing untuk ikut Lomba Mancing ini adalah lokasi acara. Posisi Selat Bali bagian utara ini berbatasan dengan Laut Jawa, sehingga memungkinkan banyak golongan ikan demersal, ikan laut dalam seperti ikan cakalang dan ikan putihan. “Adrenalin para maniak mancing ini, lebih tertantang dengan spot-spot mancing yang demikian.”
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang membuka acara tak menyangka event lomba mancing ini menarik minat peserta yang besar. “Ini bisa jadi event pariwisata yang menarik,” kata da. Anas mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Banyuwangi menjaga kelestarian laut.
Banyuwangi Fishing Festival digelar bulan April karena menjadi bagian dari peringatan Hari Nelayan yang jatuh setiap tanggal 6 April. Untuk itu, panitia tidak hanya sekadar menggelar lomba mancing, tapi juga disisipi dengan misi menjaga laut.
Para peserta terlebih dahulu diberikan paparan tentang cara memancing yang ramah lingkungan dan menggunakan alat-alat pancing yang juga ramah lingkungan. Selain itu, para peserta juga dibekali dengan kantong sampah untuk memunguti sampah plastik yang ada di lautan. “Nanti pulangnya, sampah yang dikumpulkan di tengah laut disetor ke panitia. Ini akan menjadi bagian dari penilaian,” imbuh Hari Cahyo.
DAVID PRIYASIDHARTA (Banyuwangi)
Artikel lain: Musim Pendakian Dibuka, Tip Aman Menjelajah Gunung