TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo memang kerap mengundang masyarakat dari berbagai lapisan ke istana kepresidenan di Jakarta. Para tamu berasal dari berbagai kalangan seperti ulama, santri, pegiat media sosial, pesohor hingga pelaku transportasi "online". Setelah pertemuan selesai, banyak yang melakukan swafoto di halaman istana negara itu.Presiden Joko Widodo berbincang dengan Sutino pemilik Bemo Pustaka seusai menerima pegiat literasi inspiratif, di halaman Istana Negara, Jakarta, 2 Mei 2017. Para pegiat literasi itu memiliki cara unik untuk menarik minat baca masyarakat, seperti mendistribusikan buku menggunakan Motor Pustaka, Bemo Pustaka Keliling, dan Pedati Pustaka. ANTARA FOTO
Swafoto itu biasa dilakukan dengan latar belakang patung hitam seorang pria yang sedang memegang busur dan bersiap melepas anak panahnya. Patung itu berada di air mancur di depan Istana Kepresidenan, sesuai dengan jalur keluar masuk pengunjung istana yang harus melalui Sekretariat Negara.
Patung berjudul "Melepaskan Panah" itu adalah karya seniman asal Hungaria Zsigmond Kisfaludi Strobl yang dibuat pada 1919. Patung tersebut sempat berpindah-pindah tempat. Awalnya di Istana Kepresidenan di Jakarta lalu pindah ke Istana Bogor. Akhirnya kembali lagi ke Jakarta sesuai selera presiden saat itu.
Patung tersebut kini dengan gagah menandai muka Istana Negara yang terletak di Jalan Rijswijk atau yang sekarang disebut Jalan Veteran. Ya, Istana Negara adalah istana yang menghadap ke Jalan Veteran sedangkan "saudara mudanya" yaitu Istana Merdeka menghadap Monas di Jalan Medan Merdeka Utara.
Kedua istana dipisahkan oleh halaman hijau nan asri, namun berada dalam satu kompleks.
Bagaimana dengan ruang dalam, apakah boleh juga untuk berswafoto? Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan Presiden Jokowi sesungguhnya membolehkan komunitas maupun masyarakat yang datang ke Istana untuk mengambil foto Istana. Namun memang Istana Merdeka dan Istana Negara belum dibuka untuk umum seperti Gedung Putih atau Istana Kremlin, Rusia.Istana Negara Gedung Agung Yogya buka akses untuk wisatawan gratis. TEMPO/Pribadi Wicaksono
"Umumnya masyarakat ingin foto di sini, tapi memang harus ada izin. Yang namanya minta, boleh diizinkan boleh tidak," kata Heru. Ini memang berbeda dengan Istana Bogor, Istana Cipanas, Yogyakarta, atau Tampaksiring,yang diperbolehkan untuk obyek berswafoto.
Namun, karena Istana Kepresidenan dan Istana Merdeka dipakai terus selama hari kerja, dan bahkan juga pada Sabtu Minggu kerap ada kegiatan, maka perlu izin.
ANTARA