Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fridtjof Nansen Tak Asal Nekad Mengarungi Kawasan Greenland

image-gnews
 Fridtjof Nansen. wikipedia.org
Fridtjof Nansen. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Google doodle merayakan hari ulang tahun ke-156 dari petualang dan peneliti asal Norwegia, Fridtjof Nansen pada 10 Oktober 2017, kemarin. Tentu itu dilakukan untuk menghormati karya kemanusiaannya. Sebuah karya yang terentang dari aspek penjelajahan, riset ilmiah, hingga aktivisme kemanusiaan lain.

Baca: Penjelajahan-penjelajahan Fenomenal Fridtjof Nansen

Salah satu petualangan Fridtjof Nansen yang legendris adalah keberaniannya mengarungi daratan Greenland yang kala itu masih sepi penghuni, pada 1888 silam.

Fridtjof Nansen dan timnya melakukan penjelajahan yang belum pernah dilakukan umat manusia sebelumnya, yakni menyeberangi Greenland dari sisi Timur menuju Barat. Mereka melakukan petulangan  "gila" tersebut demi memuaskan rasa ingin tahu atas wilayah yang kala itu belum terpetakan.

Mereka menghabiskan waktu selama enam minggu dengan berski mengarungi daratan berlapis es tersebut.

Petualangan tersebut tidak berjalan dengan mudah. Fridtjof Nansen dan kawan-kawannya sempat terjebak dinginnya musim salju di Godthaab (Nuuk) yang berada di pantai barat. Setelah itu mereka menaiki kapal untuk kembali ke Norwegia.

Petualangan itu bermula saat Nansen melakukan penelitian di atas kapal Viking yang menyusuri laut di timur daratan Greenland  (1882). Kala itu Nansen melihat pegunungan di daratan Greenland yang nampaknya belum pernah dijelajahi siapapun. Hal tersebut membangkitkan rasa ingin tahu Nansen.

Tahun berikutnya Nansen mendengar kisah petualangan peneliti Adolgf Erik Nordenkiold yang baru kembali dari daratan Greenland. Cerita Adolf tentang luasnya lapisan es yang maha luas membuat Nansen kian penasaran.

Di tahun 1884, Nansen yang tengah mengerjakan tesis doktoralnya, merencanakan melakukan penilitian di daratan Greendland dengan cara tak lazim. Yakni memulai penelitian dari sisi timur Greendland, tempat yang kala itu belum berpenghuni. Kebanyakan peneliti memulai risetnya dengan mengunjungi pemukiman penduduk di sisi barat Greenland.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka, Nansen harus mengarungi daratan Greendland dari ujung timur ke ujung barat apabila dia ingin kembali ke Norwegia. "Saya selalu berpikir bahwa jalan termudah akan selalu menjadi jerat bagi orang-orang yang ingin mencapai tujuan mereka," kata Nansen di tahun 1885. "Pesisir barat atau mati."

Nansen memulai petualangannya dari wilayah Angmagssalik di 6535'lintang utara. Wilayah tersebut menjadi titik paing utara di daratan timur Greenland. Tujuannya adalah Christianshåb yang berjarak kurang lebih 600 kilometer dari Angmagssalik. Kala itu rencana petualangan Nansen dipandang skeptis oleh para peneliti.

Nansen berencana menanggungnya sendiri biaya ekspedisi. Namun Nansen dia tetap mengajukan bantuan dana dari Kristiania University di Oslo. Akhirnya, saudagar berkebangsaan Denmark, Augustin Gamél berbaik hati membiayai ekspedisi.

Nansen juga memberi perhatian lebih dari sisi perlengkapan penjelajahan. Mulai dari pakaian, sepatu, peralatan ski, peralatan masak, tenda dan makanan, semuanya disesuaikan disesuaikan dan dimodifikasi.

Karena kecakapan dan ketelitiannya perihal kehidupan luar ruang, Nansen yang kala itu berusia 26 tahun dipilih menjadi pemimpin perjalanan. Anggota timnya adalah ski Otto Sverdrup (33 tahun), Kristian Kristiansen Trana (24 ), Sami Samuel Johannesen Balto (27), perwira tentara Oluf C. Dietrichson (32), pemilik rusa kutub Ole Nielsen Ravna (46).

Hingga kini, perjalan ekspedisi Fridtjof Nansen itu masih menjadi kisah legendaris yang menakjubkan bagi para peneliti dan penjelajah alam. Mereka tidak menyangka bahwa apa yang direncanakan Nansen muda itu telah membuka suatu cakrawala baru. Cakrawala tentang tanah yang dulunya tidak berpenghuni.

ERLANGGA DEWANTO | FRAMMUSEUM.NO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Kapal Riset Fridtjof Nansen, Pernah datang ke Indonesia

10 Oktober 2017

Nansen Penjelajah Samudra Hindia
Ini Kapal Riset Fridtjof Nansen, Pernah datang ke Indonesia

Nama Fridtjof Nansen, ilmuwan asal Norwegia, diabadikan menjadi nama kapal riset Norwegia.


Fridtjof Nansen: Ilmuwan Peraih Nobel Perdamaian

10 Oktober 2017

Firdtjof Nansen menjadi tema Google Doodle hari ini, Selasa, 10 Oktober 2017. (Google)
Fridtjof Nansen: Ilmuwan Peraih Nobel Perdamaian

Fridtjof Nansen, ilmuwan dan diplomat asal Norwegia, menjadi tema Google Doodle hari ini.


Google Doodle: Begini Kisah Fridtjof Nansen Menembus Kutub Utara

10 Oktober 2017

 Fridtjof Nansen. wikipedia.org
Google Doodle: Begini Kisah Fridtjof Nansen Menembus Kutub Utara

Tema Google Doodle hari ini adalah Fridtjof Nansen.


Jadi Google Doodle Hari Ini, Siapa Fridtjof Nansen?

10 Oktober 2017

Firdtjof Nansen menjadi tema Google Doodle hari ini, Selasa, 10 Oktober 2017. (Google)
Jadi Google Doodle Hari Ini, Siapa Fridtjof Nansen?

Fridtjof Nansen, ilmuwan asal Norwegia, menjadi tema Google Doodle hari ini sebagai perayaan hari kelahirannya, 10 Oktober 1861.