Yogyakarta Menjadi Lokasi Ajang Mural Berskala Internasional

Reporter

Kamis, 27 Juli 2017 08:38 WIB

Mural buruh gendong karya seniman jalanan Digie Sigit di depan Studio JOkJA, Bugisan Yogyakarta, Ahad 19 Juni 2016. (TEMPO/Shinta Maharani)

TEMPO.CO, Jakarta - Kota Yogakarta dipilih menjadi ajang pembuatan seni mural berskala internasional melalui program Lets Colour Wallas of Connection yang diinisiasi AkzoNobel, MasterPeace Indonesia bersama Institut Seni Indonesia (ISI).

"Yogyakarta kami pilih karena memiliki warisan sejarah yang signifikan dan penting bagi kekayaan budaya Indonesia," kata Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel) Jun de Dios saat pembukaan acara itu di Yogyakarta, Rabu, 26/7.

Jun mengatakan program ini bertujuan merevitalisasi kota-kota di seluruh dunia dengan goresan warna-warna cat yang artistik. Program yang pertama diluncurkan di Rotterdam, Belanda, pada Maret 2017 ini bertujuan menginspirasi dan memberi energi pada kota-kota di seluruh dunia dan membuat kehidupan masyarakat lebih nyaman ditinggali.Salah satu mural di sudut kota Yogyakarta. Tempo/Suryo Wibowo

"Dengan kekuatan warna, kreativitas dan keterlibatan ratusan peserta, kami mengajak masyarakat Yogyakarta bersama-sama mengubah dinding menjadi daya tarik masyarakat," kata dia.

Pembuatan seni mural yang melibatkan 500 mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu akan difokuskan di tiga area yakni Jalan Beji, Pakualaman, daerah Sambilegi, dan Soboman, Kota Yogyakarta.

Pengecatan mural di atas dinding dengan luas total mencapai 750 meter itu mengangkat tema "Bhinneka Tunggal Ika". "Bhineka Tunggal Ika dipilih sebagai tema mural karena merupakan moto bangsa Indonesia dan menggambarkan karakteristik unik Indonesia," kata Andreas Jonathan dari MasterPeace Indonesia.

Andreas meyakini kekuatan seni mural dengan tema Bhineka Tunggal Ika akan menggelorakan kembali semangat persatuan dan nasionalisme masyarakat Indonesia. Misi itu, menurut dia, relevan dengan kondisi Bangsa Indonesia saat ini yang tengah menghadapi tantangan dalam merawat keberagaman dan persatuan.

"Masyarakat tidak punya kekuatan politik. Tetapi kita punya tembok dan cat, sehingga dengan kemampuan seni kita bisa ikut memberikan pesan kepada masyarakat bahwa kita punya Bhinneka Tunggal Ika," kata dia.



ANTARA

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

50 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

56 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

57 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya