Lengkungan Es di Arktik Mencair Lebih Cepat dari Perkiraan

Reporter

Rabu, 31 Mei 2017 06:43 WIB

AP/NOAA

TEMPO.CO, Jakarta - Lengkungan es di sepanjang Selat Nares, yang memisahkan Greenland dengan Pulau Ellesmere, Kanada, mencair dua bulan lebih awal. Demikian disampaikan seorang paleoglaciologist di Geological Survey of Denmark and Greenland.


Baca: Samudera Arktik Berubah Jadi Asam

"Pada 10 Mei, lengkungan ini terpisah sehingga es tertua dan tertebal di Arktik rentan tersapu ke selatan, lalu mencair," kata Dyke, dikuitp dari laman Live Science. "Dua pekan terakhir, area es yang pecah ini meluas ke utara, dan banyak es laut Arktik mengalir ke selatan melalui Selat Nares."

Saluran itu dan Laut Lincoln, di ujung utara Greenland, biasanya ditutup es setebal beberapa meter hingga Juli. Es itu biasanya tertempel ke daratan dan tidak bergerak, menutup jalur es laut melalui selat.

Tetapi, karena panas yang disebabkan oleh emisi bahan bakar fosil seperti karbon dioksida terkumpul di atmosfer, pemanasan di Arktik dua kali lebih cepat dari pada tempat lainnya.Ratusan cabang aliran sungai Canning di Laut Arktik. (dailymail.co.uk)

Tahun ini, es yang menempel ke daratan di selat gagal terbentuk karena panas dan es laut yang menutupi Arktik pun berada di catatan yang rendah. Yang tersisa hanya lengkungan es di ujung utara selat, tempat bersatu dengan Laut Lincoln.

"Ini sangat penting karena Laut Lincoln memiliki benteng es tua, tebal dan multi-tahun terakhir," kata Dyke.

Selat Nares adalah yang paling kecil dari dua jalur yang menghubungkan es dari daerah itu ke Atlantik. Selat Fram, yang berada di timur Greenland, membawa "lebih banyak", kata Twila Moon, ahli gletser dari National Show and Ice Data Center di Colorado.


Baca: Perlukah Indonesia Melirik Arktik?

Kehilangan es multi tahun ini merupakan masalah kronis di Arktik. Sebab es di sini membentuk pusat es tahun depan dan merupakan habitat paus, singa laut dan burung. "Juga berperan mengurangi jumlah panas yang ditampung laut saat musim panas," kata Moon

Jika hanya ada sedikit es yang mengapung di permukaan Arktik, laut berwarna gelap akan menyerap lebih banyak energi matahari. Hasilnya, lebih banyak panas di laut mengurangi jumlah es.

Es multi-tahun berkurang selama dua dekade terakhir.

Es yang mencair tidak menambah kenaikan permukaan air laut karena es sudah berada di perairan. Tetapi, pemanasan lingkungan laut mulai mengurangi jumlah es yang menutupi Greenland.


ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Baca Selengkapnya

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?

Baca Selengkapnya

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.

Baca Selengkapnya

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.

Baca Selengkapnya