Potensi Wisata Indonesia Belum Dikenal di Eropa Timur  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 8 Mei 2017 16:03 WIB

Para wartawan Eropa Timur dan Asia Timur peserta Journalist Visit Program 2017 usai makan malam dengan Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, Sofia Sudarma (tengah, duduk, melambaikan tangan) dan jurnalis Indonesia di Restoran Palalada, Grand Indonesia, 7 Mei 2017. Foto: Kemlu RI

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menarik minat wisatawan dari Eropa Timur. Di kawasan tersebut banyak terdapat wisatawan backpacker yang suka bepergian mengunjungi negara-negara yang dinilai eksotis. Namun, sayangnya, banyak potensi wisata Indonesia yang belum dikenal oleh masyarakat di kawasan tersebut.

"Indonesia punya banyak potensi yang menarik wisatawan, wilayah yang luas dengan beragam tradisi dan kebudayaan," kata Vlado Sestan, jurnalis asal Kroasia, di acara makan malam Journalist Visit Program (JVP) 2017 yang digelar Kementerian Luar Negeri RI di Restoran Palalada, Grand Indonesia, Jakarta, Minggu, 7 Mei 2017.

Vlado menjelaskan, di negaranya banyak sekali backpacker yang senang bepergian ke negara-negara seperti Indonesia. Hal yang serupa disampaikan Barany Robert Balazs, wartawan asal Hungaria. "Dari para backpacker ini kemudian bisa membuat wisatawan lain tertarik berkunjung ke negara-negara yang mereka kunjungi," katanya.

Baik Vlado maupun Robert mengungkapkan Bali merupakan tujuan wisata yang populer di Eropa Timur. Tapi banyak yang tidak tahu bahwa Bali merupakan bagian dari wilayah Indonesia. "Bali populer sejak 20 tahun lalu, terutama setelah beberapa rocker dunia berkunjung ke Bali," kata Vlado. Dia sendiri pernah beberapa kali berkunjung ke Indonesia tapi belum pernah ke wilayah Sumatera.

Menurut dia, potensi daya tarik Indonesia adalah keragaman budaya yang kaya dan beragam. Dibandingkan dengan wisata pemandangan alam atau pantai, keragaman budaya berpotensi menjadi daya tarik sepanjang tahun. "Wisata di daerah pantai hanya menarik di musim tertentu," kata Vlado.

Namun, sayangnya, keragaman budaya ini belum banyak dikenal dunia. Dia menyarankan menjadikan hal ini sebagai salah satu poin promosi wisata Indonesia.

Selain keanekaragaman budaya, menurut Vlado, penarik wisatawan lainnya adalah kuliner. Dia memberi contoh kuliner Thailand yang sudah terkenal di seluruh dunia. "Masakan Indonesia banyak yang enak-enak. Lagi pula, orang bilang cinta datangnya dari perut," kata Vlado sambil tertawa.

Keuntungan lain yang dapat dimanfaatkan Indonesia, menurut Vlado, adalah banyaknya promosi tiket pesawat dari maskapai penerbangan, terutama dari Qatar belakangan ini ke sejumlah kota di Asia, termasuk Indonesia. "Pernah ada dalam satu promosi harga tiket hanya sekitar 500 euro," kata jurnalis Travel-Advisor.eu ini.

Menurut Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri RI Siti Sofia Sudarma, para peserta JVP 2017 kali ini akan mengunjungi Jakarta, Sumatera Utara, Yogyakarta, dan Bali. "Mereka tidak hanya melihat potensi wisata, tapi juga sentra-sentra ekonomi di wilayah itu," kata Sofia kepada Tempo.

Selain mengundang wartawan dari Eropa Timur, pada JVP 2017 kali ini, Kementerian Luar Negeri RI mengundang sejumlah wartawan Asia antara lain Thailand dan Cina. Selain Vlado dan Robert, peserta JVP lainnya antara lain Gabriela Romana Ionescu, kepala desk internasional kantor berita nasional Rumania, Agerpres, Monar Gabor dari Hungaria, Liu Chenguang dan Ren Ziyu dari Cina, serta Piyapan Pinthong dan Wisanu Kenkobsri dari Thailand.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

1 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

2 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

3 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

3 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

9 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

10 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

13 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

13 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

14 hari lalu

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya