Tanjung Lesung Disulap Jadi Destinasi Wisata Internasional

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 24 April 2017 10:46 WIB

Pengunjung menikmati pemandangan Gunung Anak Krakatau dari dermaga di objek wisata Tanjung Lesung, Kabupaten Pandegelang, Banten, Senin (24/12). Libur bersama terkait perayaan Natal dimanfaatkan sejumlah warga untuk berlibur ke pantai sebagai pilihan alternatif. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Banten — Setelah diresmikan oleh Presiden Joko widodo pada 23 Februari 2015 lalu, Tanjung Lesung resmi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kawasan yang dikelola oleh PT Banten Tourism Development Corporation ini berkomitmen untuk dapat mengembangkan Tanjung Lesung menjadi sebuah destinasi pariwisata kelas dunia.


Untuk mencapai target tersebut, beragam upaya dilakukan, termasuk salah satunya dengan mendirikan Mongolian Cultural Center guna menarik wisatawan mancanegara. Setelah diresmikan hari ini, seluruh pengunjung Tanjung Lesung bisa merasakan sensasi hunian khas Mongolia bernama Ger, tenda khas penduduk Mongolia. Tak hanya dari sisi bangunan, dalam tenda tersebut, pengunjung dapat mengenal dan merasakan berbagai macam kebudayaan dan gaya hidup masyarakat Mongolia. Termasuk Anda bisa menyaksikan pakaian khas kerajaan Mongolia dan peralatan-peralatan perang yang digunakan.


Tak hanya itu, bangunan khas ini juga memanjakan mata pengunjung dengan desain yang unik dan pastinya jarang kita jumpai. Selain ini, Anda bisa merasakan bagaiman hunian dan perabotan khas Mongolian yang identik dengan ukiran dan cat berwarna orange. Belum lagi bentuk tenda yang unik yang membuat Anda benar-benar merasakan sensasi hidup di Mongolia.


Berdiri di lahan seluas satu hektar, pusat kebudayaan ini juga memperlihatkan gaya hidup masyarakat Mongolia. Seperti kegiatan memanah, yang disediakan lapangan khusus bagi para pengunjung untuk merasakan sensasi memanah. Selain itu, di kawasan ini juga disediakan arena berkuda yang juga menjadi kebiasaan orang Mongolia.


“Ke depannya kita akan kembangkan terus, supaya wisatawan bisa menikmati. Mungkin sekitar dua minggu ke depan, tempat ini sudah bisa diakses untuk umum,” kata Presiden Direktur PT Banten Tourism Development Corporation, Poernomo Siswoprasetijo.


Advertising
Advertising

Di pusat kebudayaan ini juga disediakan berbagai kuliner khas Mongolia. Seperti yang diungkap Poernomo, beberapa koki asal Indonesia telah dilatih agar bisa membuat amsakan khas Mongolia.


“Untuk masakannya juga disesuaikan dengan Indonesia, misalnya di sini tak ada daging kuda, maka bisa digunakan daging sapi,” katanya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

21 Februari 2022

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

29 Juli 2021

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

Pemerintah tengah melakukan penataan sarana dan prasarana wisata di Pulau Rinca untuk membuat kawasan wisata komodo yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

6 Februari 2020

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk membangun infrastruktur pariwisata di Borobudur.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

3 September 2019

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

Kementerian PUPR menyatakan, Trans Babel terdiri atas Trans-Bangka sepanjang 440 kilometer dan Trans-Belitung sepanjang 390 kilometer.

Baca Selengkapnya

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

14 Oktober 2017

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

Kemenhub mendukung Danau Toba sebagai tujuan pariwisata dunia.

Baca Selengkapnya

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

4 Oktober 2017

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

Ketiadaan pelabuhan internasional menjadi perhatian Presiden Jokowi karena bakal mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

1 Oktober 2017

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

Bandar Udara di Kulonprogo ditargetkan mulai beroperasi pada 2019 untuk mendukung pariwisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Baca Selengkapnya

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

22 September 2017

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

Desa Wirun yang dikenal dengan industri gamelannya menggandeng Universitas Gadjah Mada dan Jogjakarta Plaza hotel untuk meningkatkan pariwisata.

Baca Selengkapnya

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

16 Agustus 2017

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

E-Plesiran juga terintegrasi dengan Google Maps yang bisa diakses masyarakat luas.

Baca Selengkapnya

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

13 Agustus 2017

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

Patung Banteng Wulung seberat tujuh ton berasal dari kayu fosil berusia2,5 juta tahun.

Baca Selengkapnya