Makam Kartini Menjadi Tujuan Wisata Sejarah Nasional  

Reporter

Jumat, 21 April 2017 15:47 WIB

Para peziarah memanjatkan doa di depan makam Kartini, di Desa Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, 21 April 2015. Setiap tanggal 21 April warga memadati makam Kartini, untuk berziarah. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meresmikan makam tokoh emansipasi perempuan RA Kartini sebagai destinasi wisata sejarah nasional. “Sebagaimana pemikiran Kartini, bahwa kebangkitan seseorang ditandai dengan kebangkitan cara berpikir dan pendidikan yang baik, momentum ini memberi pesan kepada kita bahwa meningkatnya kualitas perempuan Indonesia mendorong meningkatnya kualitas keluarga. Hal ini merupakan salah satu langkah strategis untuk memajukan bangsa dan negara,” katanya di Rembang, Jawa Tengah, Jumat, 21 April.

Dalam kesempatan itu, Mensos beserta rombongan juga melakukan ziarah ke makam RA Kartini.

Khofifah mengatakan Kartini tidak menuntut persamaan hak dalam segala bidang. Ia hanya menuntut agar perempuan diberi hak mendapatkan pendidikan yang layak.

Pendidikan yang layak bagi perempuan memungkinkan mereka memiliki kesempatan lebih baik untuk mendapatkan akses di berbagai bidang dalam kehidupan dan lingkungan. Untuk itu, Mensos meminta seluruh pemangku kepentingan memberikan akses yang lebih baik kepada perempuan, terutama yang tinggal di pelosok daerah terpencil, tertinggal, terluar, dan perbatasan, untuk memperoleh pendidikan dan kehidupan yang layak.

Selain pendidikan, ujar Mensos, Kartini bertekad menjadi muslimah yang baik sebagaimana bunyi Surat Al-Baqarah ayat 257 yang berarti dari gelap menuju cahaya, yang tercermin dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang.

”Filsafat keagamaan dan kebinekaan Kartini sangat dalam. Saya bisa memahami hal ini karena dia juga santri dari Kiai Soleh Darat, guru pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ary, sekaligus guru pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan,” kata Khofifah menambahkan.

Kartini lahir di Mayong, Jepara, 21 April 1879. Ia meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904, pada umur 25 tahun. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 108 Tahun 1964, pada 2 Mei 1964 Kartini dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

ANTARA


Catatan Koreksi: Berita ini dikoreksi pada 21 April 2017 pukul 19.52 untuk memperbaiki ayat surat al-Baqarah yang dikutip Menteri Sosial. Redaksi mohon maaf.







Advertising
Advertising

Berita terkait

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

18 Februari 2024

Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

Liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek berlangsung meriah di Cina. Wisatawan penuhi libur 8 hari itu ke berbagai destinasi wisata menarik.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Optimis Ganjar-Mahfud Kuasai Suara, Sekjen PDIP: Keduanya Berpihak Sejarah yang Benar

14 Januari 2024

Optimis Ganjar-Mahfud Kuasai Suara, Sekjen PDIP: Keduanya Berpihak Sejarah yang Benar

Mengingat pentingnya sejarah itu, Hasto mengungkap pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

12 Januari 2024

Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

Sampai saat ini tragedi Situjuah masih dikenang masyarakat Nagari Situjuah Batua Sumatra Barat. Ada pengibaran bendera sebulan penuh dan ziarah makam

Baca Selengkapnya

Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

11 Januari 2024

Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan generasi muda terhadap literasi digital dan sejarah.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Kenapa Tahun Baru Jatuh Pada 1 Januari, Ada Sejarahnya

26 Desember 2023

Ini Alasan Kenapa Tahun Baru Jatuh Pada 1 Januari, Ada Sejarahnya

Januari ditetapkan sebagai awal tahun baru melalui sejarah yang panjang. Berikut ini alasan kenapa tahun baru jatuh pada 1 Januari.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Berawal dari Sumpah Pemuda

22 Desember 2023

Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Berawal dari Sumpah Pemuda

Sejarah Hari Ibu 22 Desember berawal dari Kongres Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 hingga mencetuskan para perempuan untuk menyatukan diri.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Alasan Persib Bandung Ubah Hari Lahir Klub

22 Desember 2023

Inilah 3 Alasan Persib Bandung Ubah Hari Lahir Klub

Berikut adalah alasan Persib Bandung mengubah tanggal lahirnya menjadi 5 Januari 1919.

Baca Selengkapnya

6 Hal Seru yang Bisa Dilakukan di Hanoi Vietnam, Menjelajah Danau dan Mencicipi Kopi Telur

26 November 2023

6 Hal Seru yang Bisa Dilakukan di Hanoi Vietnam, Menjelajah Danau dan Mencicipi Kopi Telur

Berlayarlah di sepanjang Teluk Halong atau lakukan perjalanan sehari ke Provinsi Ninh Binh untuk menjelajahi gua selama berkunjung ke Hanoi Vietnam.

Baca Selengkapnya