Seorang Pecalang atau petugas keamanan adat Bali berpatroli di terminal keberangkatan internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai saat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1939 di Desa Adat Tuban, Bali, 28 Maret 2017. Selama 24 jam bandara internasional itu berhenti beroperasi saat Hari Raya Nyepi, kecuali apabila ada pesawat yang harus mendarat darurat. Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Denpasar - Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, beroperasi kembali setelah ditutup 24 jam selama Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Rabu, 29 Maret 2016, menuturkan bandara dibuka mulai pukul 06.01 Wita.
Arie menjelaskan, untuk domestik, penerbangan pertama yang berangkat dari Denpasar adalah Garuda Indonesia GA-339 tujuan Surabaya dan untuk internasional dilayani maskapai AirAsia dari Denpasar menuju Perth.
Sedangkan untuk kedatangan domestik pertama adalah maskapai penerbangan Nam Air dari Yogyakarta dan kedatangan internasional oleh Garuda Indonesia dari Pudong, Cina.
Arie menambahkan, saat ditutup selama 24 jam, tidak ada peristiwa gawat darurat yang terjadi di Bandara Ngurah Rai.
Kesibukan dan aktivitas para penumpang serta kendaraan pengantar yang hilir-mudik mulai memadati kawasan bandara.
Selama penutupan bandara selama Hari Raya Nyepi, 324 jadwal penerbangan, yang terdiri atas 123 penerbangan domestik dan 131 internasional, tidak beroperasi.
Penutupan rutin setiap Nyepi itu telah disebarluaskan melalui notice to airman (Notam) atau pemberitahuan kepada seluruh pelaku penerbangan dan bandara di dunia dengan nomor A-3800.
Meski ditutup, pihak bandara menyiagakan 316 petugas, baik pengamanan, pelayanan penumpang, hingga petugas gawat darurat.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 520.890 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-3 hingga H-1 Hari Raya Nyepi 2024 atau pada Jumat-Minggu, 8 hingga 10 Maret 2024.