Puluhan Orang Utan Kepergok Berkeliaran di Sungai Mangkutub

Reporter

Sabtu, 25 Februari 2017 17:11 WIB

Petugas Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) membuka kandang saat pelepasliaran Orangutan di Pulau Badak Kecil, Kawasan Pulau Salat, Desa Pilang, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, 3 November 2016. Yayasan BOS bekerjasama dengan PT. Sawit Sumbermas Sarana, BKSDA Kalteng, serta masyarakat Desa Pilang. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) di program konservasi Mawas menemukan setidaknya ada 20 orang utan berkeliaran di sepanjang Sungai Mangkutub di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, tim yang dibentuk akan bergerak menyelamatkan 20 orang utan tersebut.

Berita lain: Ini Lima Tujuan Ekowisata Populer di Dunia

Manajer Program Konservasi Mawas, Jhanson Regalino, melalui rilis di Palangka Raya, Jumat, menyatakan mereka tidak menyangka masih ada orang utan berkeliaran di sepanjang Sungai Mangkutub, Kabupaten Kapuas. “Pada tahun 2016, tim program konservasi Mawas sudah menyelamatkan sekitar 76 orang utan di lokasi yang sama," kata dia.

Program konservasi Mawas adalah program Yayasan BOS yang melindungi 309 ribu hektare habitat alami orang utan liar. Secara administratif, Mawas mencakup dua kabupaten utama–Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Kapuas–serta 5 kecamatan dan 53 desa dengan jumlah penduduk 29 ribu keluarga.

Jhanson mengatakan orang utan itu berkeliaran tak jauh dari lahan milik masyarakat. Jadi mereka harus secepatnya dipindahkan ke habitat baru yang lebih layak, untuk menghindari konflik dengan manusia.

"Kami di Program Konservasi Mawas akan berusaha dengan segala cara memastikan orang utan liar di tempat kami dapat hidup dengan tenang di habitatnya," kata Jhanson.

Kepala BKSDA Kalimantan Tengah Adib Gunawan menyambut baik ikhtiar tersebut. Dia mengatakan penyelamatan itu satu di antara banyak cara mendukung konservasi orang utan. Langkah itu juga sebagai upaya menghindari terjadinya konflik antara manusia dan orang utan.

"Penebangan liar banyak ditemui di sepanjang Sungai Mangkutub, sehingga mengakibatkan orang utan terdesak dari habitatnya. Kondisi ini perlu segera diselesaikan. Kami dari BKSDA siap membantu Pemkab Kapuas menyelamatkan orang utan," kata Adib.

ANTARA

Berita lain: Perlu Ada Regulasi untuk Kegiatan Penyelaman di Labuan Bajo

Berita terkait

Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

19 Agustus 2020

Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

Orangutan dimanapun berada dicemaskan terdampak pandemi Covid-19 pada manusia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

14 Juli 2020

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

Darth Vader Isopod ini ditemukan dalam survei pengambilan sampel laut dalam Ekspedisi Biodiversitas Laut Dalam Selatan Jawa.

Baca Selengkapnya

Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

14 Juli 2020

Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

Bayi orangutan berjenis kelamin jantan, usianya diperkirakan sekitar dua bulan. Kondisinya sehat.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser

7 Juli 2020

BBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser

Orangutan ini diselamatkan BBKSDA pada 18 Juni 2020 di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Suaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020

1 Juli 2020

Suaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020

Pancaran merupakan bayi orangutan pertama yang lahir di Suaka Margasatwa Lamandau pada tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Tidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi

30 Mei 2020

Tidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi

Orangutan itu diadukan setelah memanfaatkan kebun sebagai lokasi mencari sumber makanan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Anies Ajak Warga Wisata Virtual Bersama Orangutan di IG Ragunan

30 Mei 2020

Anies Ajak Warga Wisata Virtual Bersama Orangutan di IG Ragunan

Anies Baswedan mengajak warga tonton orangutan secara live di Instagram Ragunan

Baca Selengkapnya

COVID-19, Orangutan Harus Social Distancing dari Manusia

11 April 2020

COVID-19, Orangutan Harus Social Distancing dari Manusia

Darurat kesehatan global COVID-19 juga mengancam kehidupan kerabat terdekat manusia yaitu kera besar.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Corona, Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF Ditutup

17 Maret 2020

Antisipasi Corona, Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF Ditutup

Hingga saat ini belum ada kasus penularan virus corona COVID-19 dari manusia ke kera.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Hope, Bayi Orang Utan di Kebun Binatang Gembira Loka

13 Maret 2020

Ulang Tahun Hope, Bayi Orang Utan di Kebun Binatang Gembira Loka

Bayi orang utan Hope berulang tahun di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta pada Rabu, 11 Maret 2020.

Baca Selengkapnya