Pariwisata Toraja, Sensasi Minum Kopi Dataran Tinggi

Reporter

Selasa, 31 Januari 2017 08:16 WIB

Pintu masuk kawasan wisata Situs Purbakala Kalimbuang Bori yang berada di desa Sesean, Toraja Utara, 10 Oktober 2016. Untuk masuk ke objek wisata yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO ini, pengunjung diminta membayar uang sebesar 10.000. TEMPO/Fardi Bestari

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah tengah mengembangkan infrastruktur di Toraja. Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, pembangunan infrastruktur ini untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata yang sangat potensial di sana. Salah satunya sensasi meminum kopi di daerah dataran tinggi

"Di sana ternyata banyak destinasi (wisata), kami sekarang studi dengan Bank Dunia (World Bank)," kata Luhut saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta Pusat, Senin 30 Januari 2017.

Baca Juga: Pemerintah Dorong Pembentukan KEK Arun

Luhut menjelaskan pemerintah akan membangun infrastruktur seperti air bersih, lapangan terbang, listrik, dan jalan. Bahkan nantinya pemerintah juga akan membangun bandara yang akan dijadikan bandara internasional. "Ya maunya Wakil Presiden seperti itu."

Menurut Luhut, sektor pariwisata adalah investasi paling murah dengan lapangan kerja paling banyak. Indonesia memang tengah fokus mengembangkan sektor pariwisatanya. "Makanya kami fokus terus."

Mengenai destinasi wisata di Toraja, Luhut berujar pemerintah daerah harus terlibat. Utamanya dalam hal keramahtamahan penduduk lokal, soal penginapan, juga soal berbagai kerajinan tangan lokal. "Itu mesti kami benahi," ucap Luhut.

Simak: Di KEK Mandalika Akan Dibangun Sirkuit Moto GP

Potensi utama yang akan ditonjolkan oleh pemerintah, kata Luhut, adalah sensasi meminum kopi di daerah dataran tinggi di Toraja. "Potensi wisatanya ya minum kopi di atas awan, seperti itu."

Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan mengatakan saat ini pembangunan Bandara Buntu Kunyi masih dalam tahap tes tanah (soil test). Setelah soil test selesai, baru akan dimulai pembangunan bandara yang direncanakan akan menjadi bandara internasional tersebut.

Pembangunan Bandara Buntu Kunyi akan dilakukan di daerah Tana Toraja. Namun sambil menunggu bandara tersebut selesai pembangunannya, pemerintah setempat menggunakan Bandara Pongtiku. "Kira-kira jaraknya 30 kilometer dari situ (Buntu Kunyi)," ujar Kalatiku.

Kalatiku menambahkan pembangunan bandara ini tidak akan memakan waktu lama. Dia berharap pada 2018, Bandara Buntu Kunyi bisa selesai pembangunannya. "Tidak akan lamalah, mungkin 2018 sudah selesai," ucapnya.

Baca: Kementan Gandeng BPK Awasi Pupuk Bersubsidi

Secara teknis, Bandara Buntu Kunyi nantinya akan melayani penerbangan dalam negeri terlebih dahulu. Baru setelah itu dipikirkan apakah akan menjadi bandara internasional atau tidak. "Memang tadi disebut seperti itu, kalau bisa dari luar negeri bisa ke Toraja," tutur Kalatiku.

DIKO OKTARA


Berita terkait

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

11 Oktober 2023

Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

Cerita Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang sakit hingga mendapat tawaran pemulihan dari Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

27 Juni 2023

Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

Ekonomi maritim Indonesia memiliki potensi besar bagi perekonomian nasional. Apakah itu ekonomi maritim?

Baca Selengkapnya

Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

14 April 2023

Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

Unhas menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk membuka prodi Metalurgi dan Material.

Baca Selengkapnya

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

12 Desember 2022

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

Sebelum Deddy Corbuzier memperoleh pangkat Letkol Tituler, Idris Sardi sudah lebih dulu mendapatkannya

Baca Selengkapnya

Luhut: Jika Ditanya Kapan Hidup Paling Bahagia, Saya Jawab saat Masih Jadi Tentara

8 Oktober 2022

Luhut: Jika Ditanya Kapan Hidup Paling Bahagia, Saya Jawab saat Masih Jadi Tentara

Luhut mengaku titik yang paling membuatnya bungah adalah saat menjadi tentara.

Baca Selengkapnya

Dunia Melihat Indonesia sebagai Negara Super Power Mini, Apa Maksud Luhut

28 September 2022

Dunia Melihat Indonesia sebagai Negara Super Power Mini, Apa Maksud Luhut

Luhut Binsar Panjaitan menceritakan beberapa pakar ekonomi di Amerika Serikat memuji kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Korea-Indonesia MTCRC Jalin Kerja Sama Maritim dengan UNHAS

3 Agustus 2022

Korea-Indonesia MTCRC Jalin Kerja Sama Maritim dengan UNHAS

Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) memperluas kerja sama dengan instansi pendidikan Universitas Hasanuddin (UNHAS).

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa di Central South University Cina, Kuota 50 Orang

27 Mei 2022

LPDP Buka Beasiswa di Central South University Cina, Kuota 50 Orang

LPDP membuka pendaftaran beasiswa untuk program S2 di School of Metallurgy and Environment, Central South University Cina. Cek syarat dan tahapannya.

Baca Selengkapnya

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

21 Februari 2022

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.

Baca Selengkapnya