Jelang Imlek, Vihara di Bandung Siapkan Lilin Sembahyang  

Reporter

Editor

Susandijani

Jumat, 27 Januari 2017 17:41 WIB

Pekerja menyiram cairan pewarna merah pada lilin berbobot 100 kg di Vihara Dharma Ramsi, Bandung, Jumat (11/12). Bahan baku didapat dari daur ulang lilin yang telah dibakar, lilin mulai dibuat untuk persiapan Imlek tahun depan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung – Serba-serbi menjelang tahun baru Cina atau Imlek mulai terlihat di beberapa sudut di Kota Bandung. Ornamen merah menjadi ciri khas yang dipasang para warga Tionghoa menjelang imlek. Tidak hanya lampion, lilin merah juga tak pernah absen menerangi rumah dan wihara tempat umat bersembahyang.

Jadi tak usah heran jika berkunjung ke wihara di sekitar Jalan Cibadak Bandung, Anda akan melihat banyak lilin merah berukuran besar berjajar di pelataran wihara. Salah satunya Vihara Dharma Ramsi. Sudah sejak lama wihara ini memproduksi lilin sembahyang sendiri untuk para umat wihara tersebut. Ukurannya pun beragam. Ada yang berukuran kecil sekitar 30 sentimeter untuk sembahyang, ada juga yang berukuran 1,75 meter untuk dipasang saat Imlek selama 14 hari ke depan.

Baca juga: Inilah Lima Kota Asia Tujuan Favorit untuk Rayakan Imlek

"Kita produksi lilin sendiri untuk umat kita. Nanti lilin-lilin ini akan dinyalakan berpasangan di pelataran. Ini merupakan tradisi kami dalam menyambut tahun baru," ujar Asikin, 67 tahun, jemaat sekaligus pengelola Vihara Dharma Ramsi, Rabu, 18 Januari 2017.

Produksi lilin ini hanya dilakukan sesuai dengan pesanan, sehingga, menurut Asikin, tidak ada kelebihan produksi setiap tahunnya. Namun tingkat pemesanan tahun ini sedikit lebih rendah daripada tahun sebelumnya. Ia juga menyebut lilin yang dipakai wihara tersebut merupakan lilin daur ulang, sehingga ongkos produksi lebih rendah.

"Setiap tahun ada lilin dibakar di sini, hanya 14 hari, dan dinyalakan pagi sampai sore saja, jadi sisa lilin banyak. Nah, lilin-lilin tersebut kan tidak dibawa pulang oleh jemaat. Makanya kita daur ulang jadi lilin baru, jadi harga di kita lebih rendah," kata Asikin.

Filosofi lilin adalah menerangi, sehingga keluarga yang menyalakan lilin pada saat Imlek menuju Cap Go Meh memiliki harapan agar semua hal yang dilakukan tahun depan diterangi dan diberi kemudahan. Sedangkan ukuran lilin menunjukkan tingkat keberhasilan di tahun sebelumnya.

"Terserah saja mau beli yang mana juga, itu sesuai dengan keuangan yang dimiliki. Kalau usaha atau kerjanya sukses, mereka bisa beli yang ukurannya besar. Itu disesuaikan dengan keberhasilan jemaat saja," ucap Asikin.

DWI RENJANI

Baca juga:
Menurut Feng Shui, Ini Warna Pembawa Hoki di Tahun Ayam Api
Rayakan Imlek? Sambangi 5 Tempat Makan Istimewa Ini



Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

5 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

15 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

20 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

22 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

25 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

51 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

58 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

59 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya