TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari UNESCO siap mengunjungi Kabupaten Sukabumi pada April, untuk mengevaluasi dan memverifikasi kesiapan Geopark Ciletuh, Pelabuhanratu sebelum diputuskan masuk ke dalam jaringan Geopark Dunia atau Unesco Global Geopark pada akhir 2017.
"Tim ini akan mengecek satu persatu titik yang akan dinilai termasuk infrastruktur jalan menuju kawasan geopark, rambu penunjuk arah hingga ketersediaan buku petunjuk arah," kata Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat Denny Juanda dalam siaran persnya, Rabu, (18 Januari 2017.
Tim Penilai dari UNESCO, lanjut Denny, juga akan meninjau tentang tiga hal penting laainnya yang akan dievaluasi seperti keragaman geologi (geodiversity), keragaman hayati (biodiversity) dan keragaman budaya (culturdiversity).
"Beberapa waktu lalu Pak Gubernur memimpin rapat bersama Bupati Sukabumi untuk persiapan menerima tim Fact Finding Mission dari Unesco dalam rangka geopark Ciletuh pelabuhan ratu masuk Unesco Global Geopark akhir April nanti," katanya.
Denny mengatakan, ada 13 titik lokasi wisata unggulan dari 24 lokasi wisata yang sering dikunjungi wisatawan di kawasan Geopark tersebut. Unesco juga menurutnya meminta berbagai hal detil termasuk rambu lalu lintas menuju kawasan Geopark.
"Tadi dibahas juga karena Unesco minta berbagai hal detil termasuk rambu-rambu misalnya jalan menuju lokasi itu harus jelas arahnya kemana kemudian di buku petunjuk juga harus ada," katanya.
Sebelumnya, lanjut dia, Pemprov Jabar menggelar rapat persiapan Geopark Ciletuh, Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa Pemprov Jabar akan membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang akan mengelola secara teknis Geopark Ciletuh, Pelabuhanratu yang sudah ditetapkan menjadi Geopark Nasional tahun lalu ini dan akan dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat serta Kabupaten Sukabumi.
"Di sana akan dibentuk unit tersendiri setingkat UPTD atau sebuah Balai dibawah Disparbud Provinsi dan Kabupaten Sukabumi yang akan mengelola secara teknis kawasan Geopark Ciletuh ini," kata Denny.
ANTARA
Berita terkait
Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol
21 Februari 2022
Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.
Baca SelengkapnyaProyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu
29 Juli 2021
Pemerintah tengah melakukan penataan sarana dan prasarana wisata di Pulau Rinca untuk membuat kawasan wisata komodo yang terintegrasi.
Baca SelengkapnyaKemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur
6 Februari 2020
Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk membangun infrastruktur pariwisata di Borobudur.
Baca SelengkapnyaDukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung
3 September 2019
Kementerian PUPR menyatakan, Trans Babel terdiri atas Trans-Bangka sepanjang 440 kilometer dan Trans-Belitung sepanjang 390 kilometer.
Baca SelengkapnyaDukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga
14 Oktober 2017
Kemenhub mendukung Danau Toba sebagai tujuan pariwisata dunia.
Baca SelengkapnyaGenjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak
4 Oktober 2017
Ketiadaan pelabuhan internasional menjadi perhatian Presiden Jokowi karena bakal mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara.
Baca SelengkapnyaDukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi
1 Oktober 2017
Bandar Udara di Kulonprogo ditargetkan mulai beroperasi pada 2019 untuk mendukung pariwisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.
Baca SelengkapnyaGaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel
22 September 2017
Desa Wirun yang dikenal dengan industri gamelannya menggandeng Universitas Gadjah Mada dan Jogjakarta Plaza hotel untuk meningkatkan pariwisata.
Baca SelengkapnyaGarap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran
16 Agustus 2017
E-Plesiran juga terintegrasi dengan Google Maps yang bisa diakses masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaPatung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI
13 Agustus 2017
Patung Banteng Wulung seberat tujuh ton berasal dari kayu fosil berusia2,5 juta tahun.
Baca Selengkapnya