World Tourism Day, Akpar Medan Bersih-bersih Destinasi
Jumat, 30 September 2016 12:08 WIB
INFO TRAVEL - Ada banyak cara mengekspresikan komitmen pengembangan pariwisata nasional. Untuk memperingati World Tourism Day pada 27 September lalu, Akademi Pariwisata (Akpar) Medan memilih cara unik dan simpatik, yaitu bersih-bersih destinasi wisata di Kota Medan.
Sementara itu, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya merilis Culinary and Shopping Festival 2016, serentak di 12 provinsi, 16 kota, dan 85 mal ternama di Tanah Air. Kegiatan ini ditandai live videoconference dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Sebuah komitmen yang patut diacungi dua jempol. Sebab, Akpar Medan berada di kota yang memang membutuhkan kerja keras untuk menghormati kebersihan dan terbebas dari sampah yang berserakan. Mereka pun membersihkan Istana Maimun dan Masjid Raya Al Mashun Kota Medan.
“Selain dalam rangka Dies Natalis Akpar Medan yang ke-25, kegiatan ini juga untuk menyambut datangnya Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan,” kata Deputi Kelembagaan Kementerian Pariwisata RI Profesor Ahman Sya.
Menurut dia, sejak mahasiswa, anak-anak yang kelak memperkuat barisan Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia, harus sudah diajarkan spirit hospitality. Ini merupakan nilai edukasi yang paling membutuhkan perhatian di Ibu Kota Sumatera Utara tersebut. “Jadi langkah tersebut sudah inline dengan spirit dunia pendidikan kita yang sangat dekat dengan pariwisata,” kata Ahman.
Dia menyebut, aksi bersih-bersih diikuti oleh sekitar 800 mahasiswa-mahasiswi serta 180 orang dosen dan pegawai Akpar Medan. Aksi itu juga didukung beberapa perguruan tinggi pariwisata lain, yaitu Akpar Medan Hotel School, Akpar Darma Agung, dan STIM Sukma. Sehingga total peserta yang mengikuti aksi bersih itu mencapai hampir 1.100 orang.
“Akpar Medan menggelar aksi tersebut guna memupuk cinta dan peduli terhadap pariwisata Indonesia, khususnya Sumatera Utara, yang semakin maju, menjadi core business ekonomi Indonesia,” ujar pria yang pernah mengenyam pendidikan S-2 di Belgia itu.
Ahman mengatakan, selain dapat mempererat kekompakan di antara para akademikus dan mahasiswa di Kota Medan, kegiatan itu diharapkan bisa menginspirasi stakeholder pariwisata untuk bekerja nyata dan mendukungnya menjadi sektor prioritas. Sebab, sebentar lagi Danau Toba akan hadir sebagai destinasi prioritas yang menjadi salah satu ikon pariwisata Indonesia.
“Ini namanya berbuat sesuatu dan berkarya, serta berbuat nyata untuk kemajuan pariwisata Kota Medan, Sumatera Utara, dan Indonesia. Kita harus terus menanamkan hal ini kepada kader-kader pariwisata Indonesia,” ujarnya.
Seperti diketahui, kunjungan wisatawan ke Sumatera Utara sudah semakin membaik. Peningkatan kunjungan ini harus tetap dijaga dengan melakukan perbaikan di berbagai sektor, termasuk infrastruktur dan kualitas produk sumber daya manusia.
Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi menyebut, apa yang dilakukan Akpar Medan adalah cerminan pelaku pariwisata Indonesia yang harus dijaga. Apalagi pariwisata akan menjadi penopang utama ekonomi Indonesia. Berdasarkan data WTO, diperkirakan pada 2020 kunjungan wisatawan ke dalam negeri akan meningkat 6-8 persen. Hal ini harus diantisipasi dengan kesiapan sumber daya manusia yang menguasai bidang pariwisata seperti Akpar Medan.
“Karena itu, mahasiswa Akpar Medan diharapkan menjadi ujung tombak untuk ikut serta mengembangkan pariwisata di daerahnya, dengan terus menunjukkan karya nyata,” ujarnya.
Erry mengakui sampai saat ini masih banyak keindahan obyek wisata daerah Sumatera Utara yang perlu dikembangkan dan dipromosikan. Karena itu, di sana pendidikan kepariwisataan memiliki prospek yang bagus di masa mendatang. “Kami berharap pendidikan kepariwisataan dapat menunjang program pemerintah guna menjamin kelancaran pelayanan serta penyelenggaraan pariwisata nasional,” tuturnya. (*)