Karnaval Pesona Danau Toba, Jokowi Pakai Ulos Ragidup Sirara
Editor
Grace gandhi
Minggu, 21 Agustus 2016 17:26 WIB
TEMPO.CO, Toba Samosir - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo hadir dalam acara puncak Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, Minggu, 21 Agustus 2016, di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
Karnaval dimulai di jalan utama lintas Sumatera di Balige, tepatnya di depan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Balige. Penonton yang berjumlah puluhan ribu ini memadati jalan lintas Sumatera. Mereka menjadi bagian dari karnaval yang mengajak pesertanya mengenakan ulos, pakaian adat, dan ikat kepala atau sortali. Hadir pula lima subetnis Batak dan suku adat Papua.
Defile karnaval dengan jumlah peserta mencapai 6.000 pun dimulai dengan. Awalnya, ditampilkan seratus penari cawan, atau dalam bahasa Batak disebut, saonan, untuk menyucikan jalur karnaval sejauh 3,5 kilometer dengan air jeruk purut. Dilanjutkan atraksi 50 pesilat Batak atau Monsak Batak dan Simalungun. Selanjutnya, disusul iring-iringan 1.261 wanita berpakaian adat menyunggi tandok atau anyaman dari pandan hutan yang berisi beras, yang dijinjing di atas kepala.
Presiden Jokowi mengenakan Ulos Ragidup Sirara dan topi adat Batak yang biasa diberikan untuk kaum bapak, pribadi terhormat, atau para raja. Sedangkan Ibu Negara mengenakan ulos tumtuman, yakni ulos dengan motif yang sangat langka, yang biasa digunakan kaum ibu.
Presiden Jokowi mengatakan Karnaval Danau Toba mempertemukan karakter dan identitas setiap suku di Indonesia."Yang hadir di karnaval ini dari lintas etnis. Saya senang sekali semua pakai ulos, pakai sortali, pakai tumtuman," kata Jokowi.
Jokowi kemudian memukul gondang tujuh kali, diiringi hitungan dalam bahasa Batak oleh puluhan ribu penonton karnaval. "Sada, dua, tolu, opat, lima, onom, pitu," teriak peserta dan penonton karnaval.
Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jokowi. "Sudah 71 tahun Indonesia merdeka, baru kali ini Presiden Indonesia mengunjungi Pulau Samosir," ucap Tengku Erry. Dengan kunjungan ini, ujar Erry ,infrastruktur di kawasan Danau Toba akan semakin cepat dibangun. "Supaya Danau Toba jadi destinasi wisata baru," kata Erry.
Ketua Kelompok Pakar Badan Pelaksana Geopark Kaldera Toba Rustam Effendi Nainggolan mengatakan besarnya perhatian pemerintahan di era Presiden Jokowi terhadap pembangunan di Sumatera utara memberikan harapan yang besar terhadap peningkatan taraf hidup dan perekonomian daerah.
"Terbukti Bandar Udara Silangit, yang sejak lama sepi, kini sudah ramai dikunjungi masyarakat. Infrastruktur pun diperbaiki dan perhatian demi pembangunan kawasan Danau Toba yang begitu besar," kata Nainggolan di hadapan Jokowi.
Meski demikian, ujar Nainggolan, di kawasan Danau Toba, masih banyak masyarakat yang miskin. Lingkungan pun rusak. Jumlah pengangguran cukup banyak karena tidak ada lapangan pekerjaan. Hal ini diperparah dengan kepunahan tanaman endemis Danau Toba, seperti kemenyan dan styrax benzoin atau haminjon dalam bahasa Batak. Populasi ikan Batak juga semakin punah di perairan Danau Toba.
SAHAT SIMATUPANG