Banyuwangi Bangun Monumen Pertempuran Selat Bali 1946

Reporter

Sabtu, 16 Januari 2016 04:04 WIB

Ilustrasi patroli tentara di pulau terluar Indonesia. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Banyuwangi – TNI Angkatan Laut dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Properti, mendirikan Monumen Operasi Lintas Laut Jawa-Bali di Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur. Peletakan batu pertama pembangunan monumen itu dilakukan oleh Pejabat Bupati Banyuwangi Zarkasi dan Komandan TNI AL Pangkalan Banyuwangi Letnan Kolonel Wahyu Endriawan, Jumat pagi 15 Januari 2016.

Wahyu Endriawan, menjelaskan, monumen tersebut untuk mengenang Operasi Lintas Laut Jawa-Bali pada 5 April 1946. Operasi oleh Pasukan-M yang dipimpin Kapten Markadi itu berhasil mengalahkan Belanda yang mencoba menguasai Pulau Jawa setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Dalam buku Pasukan-M: Menang Tak Dibilang, Gugur Tak Dikenang (2012) karya Iwan Santosa dan Wenri Wanhar, kata Wahyu, peperangan di Selat Bali merupakan pertempuran laut pertama yang dimenangkan Angkatan Laut Indonesia semenjak Indonesia merdeka. “Dengan monumen ini, berharap masyarakat tahu sejarah dan mengambil nilai-nilai positifnya,” kata Wahyu Endriawan kepada wartawan, Jumat.

Monumen Operasi Lintas Laut Jawa-Bali nantinya berbentuk segi empat dengan ornamen jangkar kapal seperti yang dipakai Pasukan Markadi. Sekeliling bangunan akan dipahat relief yang menggambarkan pertempuran Selat Bali.

Wahyu enggan menyebutkan anggaran pembangunan monumen. Menurut dia, anggaran berasal dari PT Pelindo Properti, anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia III. PT Pelindo berencana menjadikan Pantai Boom sebagai Pelabuhan Marina pada 2017.

Keluarga besar veteran TNI AL Bali turut hadiri dalam acara itu. Salah satu perwakilan keluarga veteran, Dewangkara, mengatakan, pembangunan monumen itu melibatkan pemahat asal Yogyakarta, Gunardi. Menurut dia, jasa Kapten Makardi cukup besar sehingga Operasi Lintas Laut Jawa-Bali itu bisa mengalahkan Belanda di Selat Bali. “Setelah keberhasilan Kapten Makardi mengalahkan Belanda, pasukan Ngurah Rai akhirnya bisa melintasi Selat Bali,” kata dia.

Dalam buku Pasukan-M: Menang Tak Dibilang, Gugur Tak Dikenang (2012), dikisahkan, sebanyak 2 ribu pasukan sekutu dan Belanda mendarat di Pantai Sanur, Bali pada 2 Maret 1946. Kedatangan Sekutu ke Tanah Air ini rupanya diboncengi oleh Belanda yang tak mengakui kemerdekaan Indonesia. Belanda menduduki Bali sebagai batu loncatan untuk menguasai Pulau Jawa sebagai pusat pemerintahan RI. Belanda akan memakai sumber daya alam Indonesia untuk membiayai rehabilitasi negeri Kincir Angin itu yang hancur akibat penguasaan Nazi Jerman (1940-1945).

Markas Besar Umum Angkatan Laut RI (ALRI) kemudian memerintahkan adanya Operasi Laut Lintas Jawa-Bali. Operasi tersebut merupakan pendaratan gabungan pertama antara pasukan laut dan pasukan darat di Bali. Operasi itu akan dilaksanakan secara bertahap oleh tiga kompi yakni pasukan pimpinan Kapten Waroka, Pasukan-M pimpinan Kapten Markadi, dan pasukan TRI AD dipimpin Letkol I Gusti Ngurah Rai.

Dari tiga kompi itu hanya Pasukan-M yang berasal dari luar Banyuwangi yakni Malang. Pasukan Waroka merupakan satu dari empat kompi yang dimiliki Pangkalan X Banyuwangi. Sementara pasukan Ngurah Rai, sebelumnya mundur dari Bali dan bertahan di Banyuwangi untuk mencari tambahan senjata.

Pasukan Makardi menggunakan 16 perahu dan jukung milik nelayan sekitar Pantai Boom. Mereka melintasi Selat Bali pada pukul 21.00. Namun tiba-tiba, Pasukan-M bertemu dua kapal Belanda yang sedang berpatroli, dua mil sebelum Pulau Dewata. Adu senjata pun meletus di Selat Bali. Pelaut Belanda membombardir perahu prajurit Indonesia dengan browning kaliber 12,7 mm.

Belanda beberapa kali menabrakkan kapalnya jenis Landing Craft Mechanized (LCM) ke jukung Pasukan-M. Saat itulah, Pasukan-M membalas dengan melemparkan sejumlah granat ke kapal Belanda. Bagian dek dan lambung kapal Belanda akhirnya terbakar dan empat prajuritnya tewas.

Dalam pertempuran laut selama 15 menit itu, Pasukan-M berhasil menang. Setelah kembali ke Banyuwangi dan beristirahat selama 10 jam, Pasukan-M kembali berlayar pada malam harinya. Mereka berhasil mendarat di Bali, dan bergerilya membantu pasukan Ciung Wanara yang dipimpin I Gusti Ngurah Rai melawan NICA.

IKA NINGTYAS

Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

54 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

55 hari lalu

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

23 Februari 2024

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

28 Desember 2023

Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

Dengan warisan tradisi, bahasa, seni, dan kepercayaan yang unik, Suku Osing di Banyuwangi membentuk identitas budaya yang kaya dan beragam.

Baca Selengkapnya

Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

27 Desember 2023

Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

Destinasi pantai di Banyuwangi adalah surga yang tak boleh dilewatkan bagi pencinta alam dan petualangan. Simak daftar 9 destinasi wisata pantai itu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

27 Desember 2023

Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata, Kemiren, Banyuwangi, tersedia homestay yang siap digunakan sebagai tempat menginap.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

27 Desember 2023

Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

Di samping pesonanya yang menawan, kekayaan kuliner yang ditawarkan di Banyuwangi menghadirkan pengalaman rasa yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

18 Desember 2023

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

Menumbuhkan budaya inovasi yang terintegrasi dengan program masyarakat. Ada sekitar 270 inovasi berbasis digital ataupun non-digital.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya