Batik Masuk Warisan Dunia, Berapa Upah Perajinnya?

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 16 Desember 2015 05:39 WIB

Pedagang batik di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa di bidang pendidikan dan kebudayaan, UNESCO, telah menetapkan batik sebagai salah satu Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak 2 Oktober 2009. Namun ironisnya, masih banyak perajin batik, khususnya di Yogyakarta, belum mendapatkan imbalan yang setimpal atas karya-karya yang dibuatnya.

"Kami digaji mingguan per kain. Satu minggu Rp 200 ribu," ujar salah satu perajin yang enggan menyebutkan namanya kepada Tempo, Senin, 7 Desember 2015.

Ia mengatakan upah tersebut sangat pas-pasan hanya untuk kebutuhan sehari-hari saja. Padahal, untuk membuat satu kain batik tulis berukuran dua setengah meter, perajin membutuhkan waktu tiga pekan hingga satu bulan untuk menghasilkan kain yang berkualitas.

"Awalnya kain dilukis, lalu dicanting, setelah dicanting kain direbus untuk menambahkan warna," katanya. Proses canting dan pewarnaan inilah yang menurut dia membutuhkan waktu yang sangat lama.

Ia bercerita, satu hari ia mendengarkan wawancara dengan pejabat kota dalam siaran radio. Pejabat tersebut mengatakan batik merupakan warisan dunia sehingga perajinnya harus dihargai. "Waktu itu beliau mengusulkan setidaknya para pengrajin itu diberi gaji UMR," ujar dia.

Namun, bagi perajin sepertinya hal itu hanyalah angan-angan semata. "Sampai sekarang endak ada yang berani bilang. Kami takut," ujarnya.

Tempo berkesempatan untuk melihat-lihat kain batik yang telah dibuat para perajin di tempat tersebut. Ternyata, toko mematok harga mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Bahkan, Tempo juga menemukan dua meter kain batik seharga belasan juta rupiah.

Masuknya batik sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO diharapkan dapat memotivasi dan mengangkat harkat perajin batik. Tak hanya itu, hal ini juga diharapkan bisa mendukung usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Masih banyak pengrajin batik yang hidup seadanya, saya berharap siapa pun yang di luar saya bisa mendengar suara kami," ujarnya.

DINI TEJA

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

10 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

11 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

14 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

39 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

41 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya