Ratusan aktivis lingkungan mengatur tubuh mereka untuk membentuk tulisan pesan harapan di depan Menara Eiffel di Paris, Prancis, 6 Desember 2015. Diferensiasi yang merupakan kategorisasi tingkat ekonomi negara dan tanggung jawabnya dalam upaya mengatasi perubahan iklim adalah isu paling alot yang diperdebatkan di COP21. Negara maju ingin tanggung jawab penurunan emisi gas-gas rumah kaca juga dipikul semua negara. REUTERS/Benoit Tessier
TEMPO.CO, Jakarta - Meski perjalanan antar negara secara umum diperkirakan naik pada tahun depan, tetapi proyeksi untuk perjalanan wisata dan bisnis secara bersamaan akan lebih rendah dari sebelum kejadian serangan Paris pada 13 November lalu.
Demikian hasil survei yang dilakukan Go Group sebagimana dikutip hotelnewsnow, Rabu (9 Desember 2015).
Secara keseluruhan, 34% dari 1.190 responden menyatakan bahwa mereka berencana melakukan perjalanan wisata lebih banyak dari tahun ini. Sedangkan 24% menyatakan akan memperbanyak perjalanan bisnis dibandingkan tahun 2015.
Advertising
Advertising
Angka tersebut kemudian turun dari posisi 35% sebelumny. Sedangkan sebanyak 28% dari mereka berencana meningkatkan perjalanan bisnis pada 2016 sebelum serangan di Paris. Namun, setelah kejadian itu hanya 25% dari mereka yang menyataka akan meningkatkan perjalanan.
Perubahan paling nyata terjadi pada persentase orang yang tidak memberi kepastian soal perjalanan pada 2016, menurut survei itu. Sebelum insiden di Paris, masing-masing mereka yang menyataka tidak pasti untuk perjalanan wisata dan bisnis adalah 16% dan 26%. Sedangkan setelahnya angka itu menjadi masing-masing 21% dan 29%.