Menikmati Keindahan Bawah Laut Pulau Pahawang Lampung
Editor
Saroh mutaya
Jumat, 4 September 2015 10:56 WIB
Sejumlah ikan hias yang bisa dilihat wisatawan saat menyelam dan melakukan snorkeling, termasuk ikan badut (nemo/ikan badut anemon-Amphiprion ocellaris/Amphyprion percula) dan anemon ungu (Heteractis magnifica) yang berkeliaran atau bersembunyi di sekitar terumbu karang.
Selain itu, pada beberapa spot lokasi berenang dan snorkeling juga dipenuhi ubur-ubur jeli (jellyfish) yang berukuran kecil dan kerap menempel di badan sehingga menimbulkan rasa gatal.
Ubur-ubur jeli itu pun terdapat sangat banyak dan bisa dilihat saat snorkeling di Pulau Kelagian, Pahawang Lunik (Kecil) maupun Pahawang Besar. Tapi paling banyak populasinya di sekitar Pulau Kelagian.
"Di sini memang banyak ubur-ubur jeli berukuran kecil," ujar Iwan, salah satu operator perahu yang membawa pengunjung ke pulau itu.
Snorkeling (selam permukaan) atau selam dangkal (skin diving) merupakan kegiatan berenang atau menyelam dengan mengenakan peralatan berupa masker selam dan snorkel yang dapat dinikmati selama berkunjung di Pulau Pahawang dan sekitarnya.
Pengunjung yang menyewa atau membawa peralatan snorkeling, termasuk mengenakan alat bantu gerak kaki katak (sirip selam), dapat menambah daya dorong pada kaki, sehingga aktivitas di atas permukaan air yang dilakukan menjadi lebih aman dan nyaman dengan gerakan yang lebih terkendali.
Beberapa pengunjung yang melakukan snorkeling itu terlihat berlama-lama mengambang di permukaan air, untuk memuaskan diri menyaksikan pesona keindahan alam bawah air.
Di Pulau Pahawang Kecil terdapat satu jembatan alami yang disebut dengan Tanjung Putus. Tanjung Putus menghubungkan antara Pulau Tanjung Putus dengan Pulau Pahawang Kecil. Tanjung Putus hanya dapat terlihat saat air laut surut, sementara saat pasang akan terendam air. Kawasan Tanjung Putus juga merupakan salah satu spot menyelam favorit bagi para pengunjung.
Pulau Pahawang Kecil dapat ditempuh kurang lebih sekitar sepuluh menit dari Pulau Pahawang Besar. Kebanyakan para pengunjung menginap di penginapan Pulau Pahawang Besar karena di pulau tersebutlah sebagian besar penduduk setempat tinggal. Disarankan, sebaiknya membawa makanan dan minuman bila akan berkunjung ke pulau ini untuk bekal selama di perjalanan.
Perjalanan dari pusat Kota Bandarlampung ke Pulau Pahawang ke Dermaga Ketapang untuk menyeberang dengan kapal ke Pulau Pahawang yang memerlukan waktu tempuh tak sampai satu jam.
Pengunjung dapat menyewa perahu/kapal kecil, sedang atau besar, untuk menyeberang ke Pulau Pahawang dengan biaya sekitar Rp500.000 per hari dengan kapasitas angkut sekitar 15 orang atau kapal lebih besar dengan biaya sewa lebih tinggi.
Sedangkan penyewaan peralatan snorkeling berkisar Rp50.000 hingga Rp75.000 per orang.
Perjalanan menuju ke Pulau Pahawang bisa ditempuh dengan menyeberang terlebih dulu melalui Dermaga Ketapang, dengan perjalanan sekitar satu jam kurang, akan tiba di Pulau Pahawang. Luas Pulau Pahawang sekitar 1. 084 hektare.
Pengunjung bisa menyisiri semua garis pantai pulau ini dengan menyewa perahu, untuk menyaksikan sisi pulau yang terdapat deretan pohon nyiur yang banyak serta rapat-rapat.
Pada bagian lain di pulau ini terdapat rimba dengan pohon besar di bibir pantainya, dengan sedikit pasir di pantainya tetapi benar-benar rimbun pohon-pohon.
Air lautnya berwarna biru jernih, terlihat kontras dengan warna hijau dari pohon-pohon sekitarnya.
Pulau Pahawang mempunyai enam dusun, yakni Suakbuah, Penggetahan, Jeralangan, Kelompok, Pahawang dan Cukuhnyai dengan penghuni sebanyak 1. 533 jiwa.
Di sekitar Pulau Pahawang terdapat banyak pulau, seperti Pulau Pahawang Kecil, Pulau Gosong, Pulau Kelagian, serta Pulau Pahawang Besar.
Di sini terdapat banyak "spot snorkeling", termasuk di antaranya spot kapal nelayan yang karam yang telah menjadi tempat persembunyian ikan serta hewan laut lain.
Keragaman biota dan keindahan bawah laut di pulau ini, menjadi terlihat makin cantik dengan berbagai macam karang, ikan, serta tumbuhan laut di dasar pantainya.
Tak jauh dari pulau ini, pengunjung bisa meneruskan penjelajahan dengan berlayar ke Tanjung Putus serta Pulau Kelagian.
Di Tanjung Putus terdapat Pulau Gosong, pulau yang cuma terbagi dalam pasir putih. Di sekitarnya, terdapat air laut yang jernih berwarna hijau toska, tidak terlampau dalam, seperti kolam renang pribadi tidak berbatas yang dibingkai deretan bukit serta pulau dari kejauhan.
Apabila berkunjung ke Pulau Kelagian, pasir putih yang halus serta air yang benar-benar jernih bakal menyongsong kedatangan anda, dengan pantainya yang benar-benar nyaman serta tenang untuk bersantai serta berenang.
ANTARA