Universitas Muhammadiyah Malang. TEMPO/Abdi Purmono
TEMPO.CO, Malang - Sebanyak seratus mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang menggelar Festival Budaya dan Kuliner Jepang, Korea, dan Cina di kampus mereka, Kamis, 4 Juni 2015.
Sejumlah kesenian tradisional, budaya, dan kuliner ditampilkan para mahasiswa. Mahasiswa dari Cina menyanyikan lagu negeri mereka. "Saya suka lagu dangdut," kata mahasiswi asal Universitas Normal Guangxi, Cina, Yu Zhouyu.
Yu Zhouyu mengatakan, saat karaoke, dia suka menyanyikan lagu yang dipopulerkan Cita Citata berjudul Sakitnya Tuh di Sini. Mahasiswi yang mengambil jurusan bahasa Indonesia ini juga suka menyanyikan lagu karya Superman is Dead dan Melly Goeslaw. "Lagu Indonesia banyak yang sedih."
Ia mengaku suka mempelajari budaya Jawa. Yu tergolong mudah bergaul dengan warga di sekitar kampus. Selain musik, ia menyukai puisi karya sastrawan besar Indonesia, seperti Sapardi Djoko Damono dan W.S. Rendra.
Beberapa mahasiswa mengenakan kimono, pakaian khas Jepang. Mereka duduk berderet mengelilingi sebuah tungku untuk menjerang teh. Ritual cha no yu atau upacara minum teh yang diadakan di luar ruangan ini disebut nodate.
Teh disiapkan secara khusus sebagai sebuah seni. Upacara minum teh dinikmati para tamu di ruangan khusus minum teh, yang disebut chashitsu. Teh disajikan dalam mangkuk keramik.
Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom
6 November 2023
Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom
Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.