TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani berharap Sail Tomini 2015 memiliki dampak dalam jangka panjang bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat di kawasan itu.
"Sail Tomini ini jangan hanya seremonial saja, setelah dilaksanakan kemudian dilupakan," katanya dalam sambutan tanpa teks pada peluncuran Sail Tomini dan Festival Boalemo 2015 di Jakarta, Selasa 5 Mei 2015.
Karena itu, katanya, yang harus dipikirkan sebelum dan saat acara bahari internasional ini digelar adalah apa dampak jangka panjang bagi warga setempat, setelah kegiatan yang menyerap dana besar ini selesai digelar.
"Biasanya kan kepala-kepala daerah itu kalau mau ada Sail, yang diminta dan dikejar adalah pembangunan infrastruktur. Saya kira tidak cukup hanya itu, tetapi yang penting apa manfaat untuk rakyat yang bisa tetap dirasakan setelah acara ini selesai digelar," ucapnya.
Sail Tomini dan Festival Boalemo 2015, menurut dia, harus bisa mampu menghadirkan wisatawan baik nasional maupun internasional, sehingga dengan begitu, ekonomi kerakyatan akan bergerak dan terus terpacu.
"Kita harus syukuri bahwa dalam pencanangan Sail Tomini 2015, banyak sekali menteri yang hadir. Tidak seperti sail-sail sebelumnya. Ini menandakan bahwa menteri-menteri ini memiliki niat, visi dan misi yang sama soal Sail sehingga berjalan dengan baik sampai selesai," ujarnya.
Puan Maharani juga berharap Sail Tomini akan menjadi pola baru untuk sail-sail yang akan datang yang masih akan terus digelar pemerintah bersama rakyat.
Peluncuran Sail Tomini dan Festival Boalemo 2015 ditandai dengan pemukulan secara bersama-sama alat musik tradisional "Gimba" dari Sulawesi Tengah oleh sembilan Menteri Kabinet Kerja, dua gubernur dan dua bupati.
Kesembilan menteri tersebut adalah Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menkopolhukam, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Kominfo, Menteri Ristek dan Dikti, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Perindustrian, Menteri Pembinaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menpora, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Bupati Parigi Moutong Sulteng Samsurizal Tombolotutu dan Bupati Boalemo Gorontalo Rum Pagau.
Acara yang berlangsung meriah dan dipadati sekitar 1.000 warga ini juga dihadiri Kapolri, sejumlah duta besar negara sahabat, dan para anggota DPR dan DPD RI dari Sulawesi Tengah dan Gorontalo serta 16 kepala daerah dari kabupaten/kota yang terletak di Teluk Tomini, meliputi provinsi Sulteng dan Gorontalo.
Kabupaten Parigi Moutong ditetapkan menjadi tuan rumah Sail Tomini 2015 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2014 dengan lokasi puncak acara di Pantai Pangi, Kecamatan Parigi Utara, sekitar 75 kilometer sebelah barat Kota Palu, dan Kota Tiramita, Gorontalo sebagai tempat penyelenggaraan Festival Boalemo.
Upacara puncak kegiatan bahari internasional ini akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo pada 19 September 2015, sedangkan Festival Boalemo digelar 10 September 2015.
Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia Dedi H. Sutisna melaporkan bahwa terdapat 24 item acara yang akan digelar sebelum, saat puncak acara dan setelah Sail Tomini 2015 seperti upacara HUT ke-70 Kemerdekaan RI di pulau terluar, pelayaran lingkar Nusantara V, reli kapal layar, bhakti kesejahteraan rakyat Nusantara.
Berikutnya, lintas Nusantara remaja dan kapal pemuda Nusantara, ekspedisi riset kelautan, parade kapal perang dan kapal-kapal nelayan dan pentas-pentas seni dan budaya serta pameran sejumlah seminar ilmiah.
Berita terkait
Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang
8 hari lalu
Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.
Baca SelengkapnyaWali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang
12 hari lalu
Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.
Baca Selengkapnya3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura
58 hari lalu
Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.
Baca SelengkapnyaFestival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya
21 Desember 2023
Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.
Baca SelengkapnyaBupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang
28 November 2023
Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa
Baca SelengkapnyaKaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung
21 November 2023
Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda
Baca SelengkapnyaEuforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom
6 November 2023
Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.
Baca SelengkapnyaInilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop
17 Oktober 2023
Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.
Baca SelengkapnyaMelihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk
24 September 2023
Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.
Baca SelengkapnyaPerayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta
27 Agustus 2023
Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.
Baca Selengkapnya