TEMPO.CO, Pontianak - Satuan Kepolisian Resor Bengkayang, Kalimantan Barat, meringkus Wagianto alias Lembong, 26 tahun, Kamis malam, 9 April 2015. Ia tertangkap karena mencuri 55 detonator, 13 batang dinamit power gel, dan 150 kilogram amonium nitrat milik PT Tunas Alaska.
PT Tunas Alaska terdaftar di Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Bengkayang sebagai perusahaan tambang. "Tersangka tampaknya tidak mengetahui bahwa yang dicurinya bahan peledak. Mereka hanya mengira itu gudang pupuk," kata Kepala Polda Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Polisi Arief Sulistyanto, Jumat, 10 April 2015.
Wagianto, petani karet di daerah itu, tidak tahu bahwa barang yang dicurinya adalah bahan peledak. Wagianto tertangkap karena dia menaburkan tiga karung amonium nitrat pada 200 batang pohon karetnya. "Seorang lagi, Ropinus, juga diperiksa karena mengambil barang enam karung amonium nitrat," kata Arief.
Menurut Kepala Polres Bengkayang Ajun Komisaris Besar Polisi Vendra Riviyanto, gudang tersebut terdiri atas tiga bangunan, yakni gudang detonator, gudang dinamit, dan gudang amonium nitrat. "Semua gemboknya hilang," kata Vendra.
Pencurian tersebut sempat membuat aparat Polres Bengkayang waswas, lantaran kekuatan ledakan dari bahan peledak tersebut cukup besar. Polisi pun melakukan penyidikan intensif terkait kasus pencurian dinamit ini.
ASEANTY PAHLEVI
Berita terkait
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai
1 hari lalu
Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel
Baca SelengkapnyaTerjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam
20 hari lalu
Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap 98 Tersangka dan Sita 410 kilogram Bahan Peledak di Jawa Tengah
38 hari lalu
"Kasus penyalahgunaan petasan atau bahan peledak sejumlah 81 kasus dengan 98 tersangka," ujar Kepala Polda Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaLedakan Markas Brimob, Kapolda Jawa Timur Klaim Penyimpanan Bahan Peledak Sesuai SOP
5 Maret 2024
Polda Jawa Timur memastikan mengevaluasi soal kelayakan gudang penyimpanan bahan peledak untuk mencegah terulangnya kejadian ledakan di markas Brimob.
Baca SelengkapnyaSerba-serbi PT Kaltim Amonium Nitrat, Pabrik Bahan Baku Peledak yang Diresmikan Jokowi
29 Februari 2024
Presiden Jokowi meresmikan PT Kaltim Amonium Nitrat (PT KAN), pabrik bahan baku peledak di Kalimantan Timur. Berikut serba-serbi PT KAN.
Baca SelengkapnyaProfil PT Kaltim Amonium Nitrat, Pabrik Bahan Baku Pupuk dan Peledak yang Diresmikan Jokowi
29 Februari 2024
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik bahan baku pupuk dan peledak, yakni PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) pada Kamis, 29 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKetika Jokowi Ngemal dan Ngebakso di Samarinda
29 Februari 2024
Jokowi mengajak sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) makan bakso di sebuah pusat perbelanjaan di Samarinda, Kalimantan Timur
Baca SelengkapnyaBesok, Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak Kaltim Amonium Nitrate di Bontang
28 Februari 2024
Presiden Jokowi direncanakan meresmikan pabrik bahan peledak PT Kaltim Amonium Nitrate (KAN) di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis, 29 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBahaya Asam Sulfat, Buat Air Aki hingga Bahan Peledak Jangan Dikonsumsi
7 Desember 2023
Cawapres Gibran Rakabuming sebut asam sulfat untuk ibu hamil, seharusnya asam folat. Ini bahayanya jika asam sulfat dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaKKP Tangkap 3 Nelayan Pelaku Bom Ikan di Morowali Sulawesi Tengah
26 November 2023
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap tiga orang nelayan yang diduga melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak (destructive fishing). Penangkapan dilakukan di perairan Pulau Kokoila, Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Baca Selengkapnya