Tiket Masuk Gedung Wayang Sriwedari Naik, tapi Tetap Murah  

Reporter

Rabu, 8 April 2015 04:11 WIB

Selembar pemberitahuan harga tiket ditempel di depan kaca loket tiket pertunjukan kesenian wayang orang di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Surakarta (31/3). TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO , Surakarta: Pemerintah Kota Surakarta berencana menaikkan harga tiket bagi penonton di Gedung Wayang Orang Sriwedari. Mereka beralasan bahwa harga tiket yang diterapkan saat ini sudah tidak relevan lagi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Enny Tyasni Suzana mengatakan bahwa tarif untuk menonton kesenian tradisional itu sudah lama tidak dinaikkan. "Sudah lebih dari sepuluh tahun tidak pernah berubah," kata Enny, Selasa 7 April 2015.

Tarif yang saat ini diberlakukan untuk menyaksikan kesenian wayang orang adalah Rp 3 ribu untuk tiap orang. Jumlah penonton tiap malam berkisar 50-100 orang. Pada akhir pekan, jumlah penonton bisa mencapai 200 orang.

Menurut Enny, harga tiket tersebut sudah tidak lagi relevan untuk diterapkan. Apalagi, separuh dari seniman wayang orang mengandalkan pemasukan dari pendapatan tiket. "Sedangkan separuhnya lagi berstatus sebagai pegawai negeri," kata Enny.

Kondisi itu membuat Dinas Kebudayaan mengusulkan kenaikan tarif untuk memperbaiki kesejahteraan para pemain. Usulan itu masuk dalam revisi Peraturan Daerah tentang Retribusi yang saat ini tengah dibahas di legislatif.

Rencananya, tarif yang semula hanya Rp 3.000 akan naik menjadi Rp 5.000. Selanjutnya, kursi di deretan depan akan dijual seharga Rp 7.500 dan Rp 10 ribu sebagai kursi kelas VIP dan VVIP.

Enny yakin kenaikan harga tiket itu tidak akan berimbas pada penurunan jumlah penonton. Sebab, harga tiket masih tergolong sangat murah. Dia juga berjanji kualitas pertunjukkan bakal ditingkatkan.

Menurut Enny, rencana kenaikan harga tiket itu sudah selesai dibahas bersama legislatif. Kenaikan harga tiket tinggal menungggu pengesahan perda tersebut.

Ketua Panitia Khusus Revisi Perda Restribusi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surakarta, Supriyanto mengatakan bahwa legislatif sudah menyepakati usulan kenaikan tiket itu. "Pembahasan revisi sudah selesai dan tinggal dibawa ke paripurna," kata Supriyanto.

Dia menargetkan peraturan daerah itu bisa disahkan pada akhir bulan ini. Selanjutnya DPRD memberi waktu dua bulan untuk penyesuaian. Dengan demikian, lanjutnya, tarif baru untuk Gedung Wayang Orang bisa diterapkan pada Juli mendatang.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

15 Maret 2024

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.

Baca Selengkapnya

Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

21 Oktober 2023

Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

Promosi pariwisata daerah disebut menjadi bagian tak terpisahkan dari program touring HDCI Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Yayasan Internet Indonesia Beri Pendidikan Digital untuk Pelajar di Surakarta

31 Mei 2022

Yayasan Internet Indonesia Beri Pendidikan Digital untuk Pelajar di Surakarta

Para pelajar yang terpilih akan diberikan materi-materi seputar IT.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Produk Ekraf Khas Solo yang Cocok Dijadikan Oleh-Oleh

18 Mei 2022

Rekomendasi Produk Ekraf Khas Solo yang Cocok Dijadikan Oleh-Oleh

Ayo simak dahulu rekomendasi produk ekraf khas Solo yang cocok dijadikan oleh-oleh berikut ini!

Baca Selengkapnya

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

20 November 2021

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

Wayang kulit merupakan salah satu karya adiluhung Indonesia telah diakui oleh UNESCO melalui penetapan resmi pada 2003.

Baca Selengkapnya

Cara Kota Yogyakarta Jadi Kawasan tanpa Rokok: Mau Merokok, Silakan ke Kuburan

15 Agustus 2021

Cara Kota Yogyakarta Jadi Kawasan tanpa Rokok: Mau Merokok, Silakan ke Kuburan

Simak bagaimana Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Denpasar, dan Sawahlunto menciptakan kawasan tanpa rokok demi menjadi kota/kabupaten layak anak.

Baca Selengkapnya

KAI akan Kembangkan Wisata Kereta Api di Solo: KA Batara Kresna dan Jaladara

23 Mei 2021

KAI akan Kembangkan Wisata Kereta Api di Solo: KA Batara Kresna dan Jaladara

PT KAI ingin membangun potensi kereta api tetapi tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan sehingga KA bisa bertumbuh dan melayani masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kota Surakarta Mulai Operasikan Kereta Kuno Joko Kendil

16 Februari 2020

Kota Surakarta Mulai Operasikan Kereta Kuno Joko Kendil

Kereta wisata Jaladara kini punya tandem, kereta uap Joko Kendil. Keduanya bisa bergantian, untuk operasional kereta wisata di Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Pariwisata, Surakarta Tambah Satu Kereta Uap Buatan 1921

16 Februari 2020

Dongkrak Pariwisata, Surakarta Tambah Satu Kereta Uap Buatan 1921

Dongkrak pariwisata, Pemkot Surakarta mengoperasikan satu lagi kereta uap buatan tahun 1921 yang dinamai KA Djoko Kendil.

Baca Selengkapnya

Bahas Pilkada, Pengurus DPC PDIP Surakarta Dipanggil ke Jakarta

3 Februari 2020

Bahas Pilkada, Pengurus DPC PDIP Surakarta Dipanggil ke Jakarta

Anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka juga muncul dan menyatakan minat mencalonkan diri sebagai wali kota Surakarta melalui PDIP.

Baca Selengkapnya