Menikmati Dugem di Tengah Kemacetan Jakarta  

Reporter

Kamis, 2 April 2015 12:37 WIB

Royale vip bus, merupakan bus pertama yang digunakan untuk pesta. royalevipbus.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pesta, dugem, dan clubbing di kafe, bar, pub, atau diskotik itu sudah biasa. Menikmati pesta sambil minum-minum dalam sebuah bus mewah di tengah kemacetan lalu lintas Jakarta mungkin punya sensasi tersendiri. Sebuah perusahaan di bidang hiburan menyulap bus menjadi tempat pesta dan dugem yang asyik.

Kondisi macet di Jakarta rupanya bisa dijadikan bisnis oleh Deisy Wong Will, pemilik usaha Royale VIPS Bus Jakarta. Pengusaha hiburan kawakan di Tanah Air ini punya ide bagaimana menikmati perjalanan di tengah kemacetan Jakarta tanpa harus stres.

Deisy kemudian menyulap sebuah bus menjadi kendaraan mewah dengan custom-made interior yang khusus melayani penggemar dugem. Bus dilengkapi dengan seperangkat sistem speaker surround-sound, televisi layar datar LED, mesin karaoke, pole dance, lampu disko, kulkas bar, dan toilet.

Untuk menjaga privasi mereka yang tengah dugem, jendela-jendela di sekeliling bus
juga dilengkapi dengan tirai. Sedangkan ruangan pada bagian sopir dibuat sekat tapi dapat dihubungkan melalui interkom untuk melayani permintaan para tamu.

Deisy mengatakan layanan mewah seperti ini sudah menjadi tuntutan di kota-kota besar seluruh dunia. "Apalagi di Jakarta sangat membutuhkan pelayanan seperti ini. Kita begitu menghabiskan banyak waktu untuk terjebak dalam kemacetan lalu lintas," kata Deisy melalui siaran pers.

Agar para penikmat pesta ini bisa enjoy, bus dimodifikasi hanya untuk kapasitas 20-25 orang dengan rute sesuai permintaan. "Cocok sekali untuk mereka yang ingin wedding party, birthday party, pesta bujang, ataupun untuk mengantar tim olahraga," ujar Firman Saputra, staf Marketing dan Promotion Royale VIP Bus, saat dihubungi, Kamis, 2 April 2015.

Tapi di dalam bus dilarang merokok. Menurut Deisy, aturan ini bertujuan untuk menambah kenyamanan dan kemudahan pemeliharaan bus. Manajemen juga menghindari risiko akibat rokok seperti kebakaran atau kecelakaan.

Sementara ini bus hanya bisa beroperasi melalui pemesanan melalui telepon 021-98792877 atau pemesanan langsung ke kantor Royale VIP Bus di Jalan Pejaten IV Nomor 6, Jakarta Selatan. Perusahaan tidak menyediakan fasilitas 'bebas angkut' seperti layaknya bus kota lainnya. Menurut Firman, bus ini memang mengutamakan eksklusifitas.

Untuk bisa menikmati layanan perjalanan eksklusif ini, tarifnya berkisar Rp 2 juta-8,5 juta tergantung berapa lama perjalanan yang ditempuh. Jika perjalanan hanya sekitar tiga jam, maka dikenakan tarif minimal. Tarif maksimal berlaku apabila perjalanan menempuh waktu 15 jam serta di akhir pekan.

Bus istimewa ini sudah beroperasi sejak akhir 2014. Kini, setiap pekan bus dapat berkeliling khusus di Jakarta selama 3-4 kali.

ROBBY IRFANY

Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

55 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

56 hari lalu

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

24 November 2022

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.

Baca Selengkapnya

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

29 Agustus 2022

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.

Baca Selengkapnya