Chef Marinka: Bagaimana Rasanya Ditampar Sambal?  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 29 Maret 2015 04:13 WIB

Warung Sambal

TEMPO.CO, Banyuwangi - Sebanyak 200 wanita di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mengikuti Festival Sego Tempong di Lapangan Blambangan, Sabtu 28 Maret. Mereka berlomba-lomba menyajikan Sego Tempong terenak sekaligus dengan penyajian menarik.

Peserta berasal dari kalangan penjual sego tempong, koki hotel atau restoran dan instansi. Festival ini dimeriahkan oleh chef Marinka yang ikut meracik dan berbagi tips tentang penyajian kuliner. "Ini pertama bagi saya membuat sambel yang pedasnya seperti menampar wajah," katanya kepada peserta, Sabtu.

Setelah itu acara dimulai dengan mengulek sambal secara massal menggunakan aneka cobek dari batu dan kayu. Sego Tempong adalah kuliner tradisional Banyuwangi. Sego tempong berasal dari bahasa Using, Banyuwangi, yang artinya nasi yang menampar. Nama ini diberikan karena sego tempong memiliki sambal yang sangat pedas.

Sepiring nasi tempong terdiri dari tahu, tempe, ikan asin dan dadar jagung. Sayur lalapannya juga khas. Ada bayam, selada air, terung rebus dan kubis. Sedangkan sambalnya terdiri dari puluhan cabe rawit, tomat, terasi, tomat ranti dan diberi sedikit air jeruk agar segar.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengatakan, Festival ini diadakan untuk meningkatkan brand sego tempong agar dikenal lebih luas oleh masyarakat. "Semakin dikenal, tentu penjual Sego tempong makin laris," ujar Bupati Azwar Anas.

Salah satu peserta, Handayani, mengatakan, tertarik mengikuti lomba karena dia sudah akrab dengan kuliner tersebut. Baginya, sego tempong menjadi makanan wajib di keluarganya. Selain murah meriah, sego tempong juga menyehatkan dan rendah kolesterol. "Sego tempong kan banyak sayurnya, jadi baik untuk siapa saja," kata anggota koperasi wanita Kelurahan Giri ini.

Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB tersebut, dihadiri ribuan warga Banyuwangi. Bahkan warga berada di luar daerah, rela pulang demi bisa menikmati kuliner tradisional tersebut. Warga kemudian menyantap bersama sego tempong di sepanjang trotoar jalanan.

Eryalfan, mahasiswa Universitas Jember ini, mengatakan, pulang ke Banyuwangi agar bisa menikmati sego tempong. Baginya, meski kuliner ini mirip dengan menu lalapan lainnya namun tetap memiliki kekhasan. "Yang khas itu di sambalnya, karena memakai tomat ranti. Kalau pakai tomat biasa rasanya kurang nendang," kata dia.

Tomat ranti juga dikenal dengan nama tomat mawar atau tomat hairloom. Bentuknya fisiknya bergelombang dan rasanya lebih masam dibandingkan tomat umumnya.

Warung sego tempong sendiri bisa dijumpai hampir di seluruh sudut kota Banyuwangi. Harganya cukup murah, antara Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu per porsi.

IKA NINGTYAS

Berita terkait

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

19 jam lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

9 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

11 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

12 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

13 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

15 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

17 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

25 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

27 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

30 hari lalu

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah

Baca Selengkapnya