Pantai di Pulau Nias, Sumatera Utara. TEMPO/Wahyu Setiawan
TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Nias terkenal lewat atraksi lompat batu yang tertera di uang kertas pecahan Rp 1.000 pada zaman Orde Baru. Tapi tentu masih banyak hal menarik lain yang bisa Anda temukan saat melancong ke Nias, seperti yang terangkum dalam majalah Travelounge edisi Mei 2014 ini.
1. Rumah Adat Rumah adat di Nias terbuat dari kayu dan berdiri di atas batu. Rumah-rumah itu menyerupai perahu dengan batu sebagai dasarnya yang memiliki filosofi sebagai pijakan hidup. Selain berbentuk persegi, ada pula rumah adat yang berbentuk bulat dan oval. Kemampuan membangun rumah ini diwariskan dari generasi ke generasi. Ada pula rumah adat besar yang diberi nama omonifolasara. Lasara dalam bahasa Nias berarti "mulut naga".
2. Tradisi Hombo Batu Ini dia tradisi yang paling populer dari Pulau Nias. Hombo batu alias lompat batu itu lahir bersamaan dengan tari perang. Dahulu kala, suku-suku di Nias sering bertikai. Sebagai persiapan, setiap si'ulu atau kepala suku mengumpulkan pemuda desa untuk dilatih berperang. Salah satunya melalui lompat batu.
3. Pantai Berkelas Dunia Berbagai pantai indah bisa Anda nikmati jika berkunjung ke Nias. Di antaranya, Teluk Dalam yang tinggi ombaknya bisa mencapai lima meter dan Pantai Sorake yang airnya jernih kebiruan. Kabarnya, pantai ini adalah tempat terbaik untuk berselancar setelah Hawaii. Selain itu, banyak juga turis yang berselancar di Pulau Asu, Pulau Bawa, dan Pulau Telo. Anda yang suka menyelam juga bisa mencicipi keindahan dasar laut di Pantai Lagundri.
4. Menhir di Desa Sisarahili Penikmat wisata sejarah juga bisa dimanjakan dengan kekayaan warisan budaya Nias. Salah satunya di Desa Sisarahili, Nias Barat. Di desa ini terdapat batu tegak yang diukir menyerupai bentuk wajah raja alias balugu lengkap dengan baju kebesarannya. Warga setempat mengatakan hanya jagoan yang bisa dinobatkan menjadi balugu, yaitu orang yang bisa memburu ratusan atau bahkan ribuan babi.
