TEMPO.CO, Yogyakarta - Jumlah hunian hotel di Yogyakarta menurun menjelang pemilihan umum presiden 2014 karena tamu hotel tidak bisa mencoblos di daerah ini. Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Istijab mengatakan tingkat hunian hotel menurun 10-15 persen sehari menjelang pemilihan presiden.
Tingkat hunian hotel di Yogyakarta saat ini rata-rata hanya 30-40 persen dari total jumlah kamar yang ada di setiap hotel. Mereka kebanyakan tamu yang berdomisili di Jakarta dan Bandung. "Mereka nyoblos di daerahnya masing-masing," ujar Istijab, Selasa, 8 Juli 2014. (Baca: Apa Kata Sultan Jogja Soal Serangan Fajar Pilpres)
Menurut dia, penurunan tingkat hunian terjadi di hotel bintang tiga, empat, dan lima. Ia mencontohkan kamar hotel di kawasan wisata Malioboro yang hanya terisi 60-70 kamar. Kondisi yang sama juga terjadi di hotel yang tersebar di Jalan Mangkubumi. Di Yogyakarta terdapat 32 hotel bintang tiga, empat, dan lima. Sedangkan kapasitas kamar ada 4.200. Selain pilpres, puasa Ramadan juga membuat tingkat hunian hotel menurun.
Dia mengatakan tingkat hunian hotel menjelang pilpres ini lebih sedikit ketimbang pemilihan legislatif 2014. Selama musim kampanye terbuka pemilu legislatif, tingkat hunian hotel di Yogyakarta bertambah rata-rata 55 persen. Mereka yang menginap kebanyakan pengurus partai politik.
Public Relation Officer Hotel Inna Garuda Yogyakarta Retno Kusumaningrum menuturkan jumlah tamu yang menginap berkurang menjelang pilpres. Tingkat hunian Hotel Inna Garuda menurun 10-15 persen. Sedangkan jumlah kamar di hotel ini ada 222 kamar. "Pilpres berdampak pada menurunnya jumlah hunian. Tapi tak banyak," ujarnya. Sedangkan pada kondisi normal, tingkat hunian di hotel ini mencapai 70-80 persen.
Adapun Public Relation Manager Hotel The Phoenix Yogyakarta Marlya mengatakan pilpres tidak berpengaruh pada jumlah hunian di hotel ini. Menurut dia, hotel ini punya segmen pasar yang berbeda dengan hotel lain. Tamu yang menginap mayoritas merupakan turis asing. Tingkat hunian di hotel tersebut saat ini mencapai 85 persen. "Turis yang datang menikmati liburan musim panas." (Baca: Pedagang Pasar Klewer Libur saat Pemilu Presiden)
SHINTA MAHARANI
Berita Lainnya:
Begini Ketua KPPS Jombang Ketahuan Bagi-bagi Uang
Nobar Piala Dunia Rawan Serangan Fajar Pilpres
5 Alasan Dunia Sorot Pilpres Indonesia
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaSetya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019
27 Maret 2017
Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019
22 Maret 2017
Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini
Baca SelengkapnyaTiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses
16 Januari 2017
RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?
10 September 2015
Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaJokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri
28 Oktober 2014
Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi
13 Oktober 2014
Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.
Baca SelengkapnyaFahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR
9 Oktober 2014
"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata
Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari
langsung menjadi lewat MPR.
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi
30 September 2014
Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.
Baca Selengkapnya