TEMPO.CO, Bogor - Ribuan warga dari sejumlah daerah di Jabodetabek "menyerbu" Istana Bogor pada hari pertama kegiatan Istana Bogor Open. Kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian acara peringatan hari jadi Bogor ke-532.
"Antusiasme warga yang ingin berkunjung ke Istana Bogor ini setiap tahunnya terus bertambah," kata Wali Kota Bogor Bima Arya, Senin, 9 Juni 2014.
Bima mengatakan jumlah pengunjung yang berminat dalam acara ini sudah mencapai 25 ribu orang. Panitia masih tetap membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke Istana Bogor. "Bisa jadi jumlah pengunjung bertambah mencapai 35 ribu," katanya. Kendala yang dihadapi adalah lahan parkir yang tidak memadai.
Sementara itu, Junaedi, pegawai rumah tangga kepresidenan, menuturkan Istana Bogor yang dibangun pada 1745 ini semula merupakan tempat peristirahatan Gubernur Belanda. "Dulu dikenal sebagai pesanggrahan atau Buitenzorg," katanya. Istana ini digunakan untuk menerima tamu negara dan menyatu dengan Kebun Raya Bogor. Di Indonesia, ada lima Istana Negara atau Istana Kepresidenan, yakni Bogor, Cipanas, Jakarta, Bali, dan Yogyakarta.
Retno, 25 tahun, pengunjung yang berprofesi sebagai guru, mengaku membawa siswa taman kanak-kanak untuk berkunjung ke Istana Bogor. "Ini kesempatan kami untuk mengajak anak didik kami untuk mengetahui langsung kondisi dalam istana," katanya. (Baca juga: Bermain Air di Wahana Baru JungleLand)
