Ritual Satu Suro di Gunung Penanggungan

Reporter

Rabu, 6 November 2013 15:22 WIB

Gunung Penanggungan. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Surabaya - Warga yang hendak melakukan ritual satu suro terus berdatangan ke Gunung Penanggungan, yang terletak di perbatasan Mojokerto dan Pasuruan, Jawa Timur. Mereka hendak melakukan ritual di candi-candi di kawasan gunung tersebut hingga Rabu, 6 November 2013.

Serombongan warga Sooko, Mojokerto, misalnya, sejak Selasa sore mulai melakukan pendakian dari jalur Petirtaan Jolotundo, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Jolotundo merupakan salah satu akses menuju puncak Gunung Penanggungan. Di sepanjang trek Jolotundo menuju Penanggungan banyak tersebar situs-situs purbakala.


"Kami mau ke Kendalisodo, Nginap dan baru turun besok," kata salah seorang warga saat berpapasan dengan Tempo di hutan Jolotundo.Mereka bukan para pendaki yang hendak berpetualang. Mereka hanya warga bisa yang akan melakukan ritual di Candi Kendalisodo, salah satus situs purbakala di lereng Barat Gunung Bekel, sebelah Barat Gunung Penanggungan.


Beberapa warga terlihat mengenakan sarung yang diselempangkan di pundaknya. Sebagian besar berusia 40-an. Beberapa lainnya terlihat masih di remaja. Seorang diantaranya membawa pikulan yang berupa tongkat bambu yang masing-masing ujungnya terdapat barang bawaan mereka.


Hal yang sama juga dilakukan rombongan warga dari Desa Trawas. Sebagian besar anggota rombongan ini juga berusia sekitar 45 tahun. Tempo berpapasan dengan mereka ketika sama-sama rehat sejenak di Candi Sinta, kaki Barat Gunung Penanggungan. Namun rombongan ini tidak ke Kendalisodo. "Kami hanya mau jalan-jalan saja di beberapa candi," kata seorang warga.


Candi Kendalisodo berupa bangunan punden berundak yang berada di tebing seperti pada umumnya situs-situs di kawasan penanggungan. Terdapat tiga teras dan satu altar serta sejumlah miniatur. Candi ini dinilai sebagai yang paling utuh dibandingkan sejumlah candi lainnya kendati ada beberapa bagian candi yang sudah hilang. Di situs ini juga terdapat gua pertapaan. "Ini sebagai bangunan pemujaan," kata Ismail Lutfi, Arkeolog Universitas Gajahmada yang juga dosen pengajar di Universitas Negeri Malang.


Advertising
Advertising

Di Candi Kendalisodo, terdapat sejumlah sesajen, berupa rokok kretek, nasi, lauk pauk beserta pernak perniknya. Di sekitar candi ini juga terlihat berserakan sampah plastik yang diduga ditinggalkan warga. Selembar terpal untuk alas istirahat juga masih terpasang di tempat ini. Pada Senin malam, banyak warga yang melakukan ritual di tempat ini.


DAVID PRIYASIDHARTA

Topik Terhangat:
Vonis Fathanah | Dinasti Banten | Roy Suryo Marah di Pesawat | Suap Akil Mochtar | Amnesti TKI |

Terpopuler:
SBY Lempar Kemacetan ke Gubernur, Ini Kata Jokowi
Kata Pakar Soal Bahasa Tubuh SBY
10 Parfum Berkelas, Kesukaan Wanita seperti Atut
Insiden Es Tebu Rombongan Golkar Riuh di Twitter
Gadis Virtual Sukses Deteksi Ribuan Pedofil
Anak Jenderal Jadi Tersangka Tabrak Lari 10 Siswa
Mobil Vitalia Shesya dari Fathanah Dirampas


Berita terkait

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

7 hari lalu

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

Universitas Brawijaya akan membuka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin, China untuk mendorong pengenalan bahasa

Baca Selengkapnya

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

10 hari lalu

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

Pakar mengatakan kebaya bisa menjadi identitas budaya Indonesia berbasis kelokalan dengan sejarah panjang busana di Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

10 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

12 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

23 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

27 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

15 Maret 2024

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

8 Maret 2024

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya