Liburan Segar di Malino  

Reporter

Selasa, 29 Oktober 2013 09:38 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein




Sebagai pemanasan untuk merenggangkan otot-otot kaki, saya memilih ke Air Terjun Ketemu Jodoh, mengingat jalannya yang relatif lebih datar. Lokasi ini masih sepi, baru dikunjungi tak lebih dari 10 pengunjung, dan hanya 2-3 orang yang mandi. Saat saya menurunkan kaki ke air, bbrrrr. Airnya sangat dingin, seperti diambil dari kulkas.

Seorang kakek mendekati saya, lalu memandu menuju pancuran yang sumber airnya dari dinding yang sama, tempat air terjun berada. Ada dua pancuran. Konon, jika sepasang kekasih membasuh wajah dengan air ini, insya Allah akan cepat berjodoh.


Tergoda oleh air jernih yang jatuh dari dinding batu, saya melawan dingin dan menceburkan diri. Walhasil, saya nyaris tak kuat menggerakkan kaki dan tangan lantaran membeku. Tak sampai 5 menit berenang, saya memilih duduk berjemur di atas batu.

Setelah baju cukup kering, saya dan beberapa kawan melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Takapala. Untuk sampai ke Air Terjun Takapala, pengunjung harus melalui 1.000 anak tangga. Seorang kawan mencoba menghitung. Dari jalan poros menuju Takapala, ternyata hanya 399 anak tangga.


Advertising
Advertising

Tempat ini jauh lebih ramai daripada Air Terjun Ketemu Jodoh. Mungkin karena hari sudah lebih siang. Fasilitas lokasi ini jauh lebih lengkap. Juga terdapat berbagai macam jajanan dengan harga relatif terjangkau. Yang paling menggoda adalah berbagai macam gorengan, ada pisang, singkong, sukun, dan bakwan.

Karena pakaian sudah kering, dan tempat ini juga sangat ramai, kami tak lagi menceburkan diri ke air. Kami memilih bersantai duduk-duduk di sebongkah batu besar, seukuran sebuah mobil. Sinar matahari yang sangat terik tak terasa. Seperti terhalang kesegaran udara dan semburan air terjun yang terbawa angin.


Begitu menyegarkan. Meski ramai, tempat ini tetap asyik untuk melakukan yoga. Saya pun memejamkan mata, lalu berkonsentrasi mendengarkan gemericik air.

Sebelum meninggalkan Malino, kami sempatkan diri singgah berfoto di depan prasasti “Malino 1927”. Kota Malino ini sudah dikenal sejak zaman kolonial Belanda. Terutama saat Gubernur Jenderal Caron memerintah di “Celebes on Onderhorighodon” pada 1927.


Sejak itu, Malino menjadi tempat favorit tetirah para pegawai pemerintah. Malino dulu dikenal dengan nama kampung “Lapparak”, yang dalam bahasa Makassar berarti datar. Malino memang berupa wilayah datar yang diapit oleh lembah dan bukit-bukit hijau yang menjulang. Seharian rasanya tak cukup untuk menikmati kawasan di sini.

IRMAWATI


Topik Terhangat:
Prabowo Subianto|FPI Geruduk Lurah Susan| Misteri Bunda Putri| Dinasti Banten| Suap Akil Mochtar

Berita Terpopuler:

Taktik Pius Mendekati Prabowo Subianto
Aksi Mengusik Lurah Susan, FPI Beri Contoh Buruk
Mendagri Tak Tahu FPI Mulai Mengusik Lurah Susan
Rekam Jejak Prabowo 24 Tahun Jadi Tentara
Ada Landasan Helikopter di Rumah Mewah Prabowo
Ini Cerita Prabowo Kenapa Trauma pada Pers






Berita terkait

Menikmati Indahnya Hamparan Permadani Hijau di Tebing Romantis Tana Toraja

8 November 2022

Menikmati Indahnya Hamparan Permadani Hijau di Tebing Romantis Tana Toraja

Tebing Romantis disebut sebagai salah satu surga tersembunyi di Tana Toraja.

Baca Selengkapnya

Sulawesi Selatan Jadi Provinsi dengan Usulan Desa Wisata Terbanyak ADWI 2022

4 Oktober 2022

Sulawesi Selatan Jadi Provinsi dengan Usulan Desa Wisata Terbanyak ADWI 2022

Salah satu desa wisata di Sulawesi Selatan yang masuk ADWI 2022 adalah desa wisata Campaga.

Baca Selengkapnya

Sulsel Siapkan Objek Wisata di Sepanjang Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

28 Mei 2022

Sulsel Siapkan Objek Wisata di Sepanjang Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

Jalur kereta api Makassar-Parepare merupakan bagian dari jalur Trans Sulawesi yang akan menghubungkan berbagai kota.

Baca Selengkapnya

Kepulauan Selayar Tawarkan 10 Destinasi Wisata Bahari yang Memukau

13 Januari 2022

Kepulauan Selayar Tawarkan 10 Destinasi Wisata Bahari yang Memukau

Kepulauan Selayar meruoakan salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki alam bahari memukau.

Baca Selengkapnya

Jalan-jalan ke Makassar Tak Lengkap Jika Tak Cicip 5 Kuliner ini

11 Desember 2021

Jalan-jalan ke Makassar Tak Lengkap Jika Tak Cicip 5 Kuliner ini

Makassar tak hanya memiliki beragam destinasi wisata menarik, tapi juga variasi kuliner yang nikmat dan khas.

Baca Selengkapnya

Dilanda Banjir, Taman Wisata Alam Bantimurung Tutup Sementara

7 Desember 2021

Dilanda Banjir, Taman Wisata Alam Bantimurung Tutup Sementara

Potensi hujan deras disertai angin kencang sebelumnya diprediksi oleh BMKG akan melanda kawasan wisata Bantimurung.

Baca Selengkapnya

Teman Bus Mamminasata akan Dikembangkan Layani Rute ke Objek Wisata Makassar

18 November 2021

Teman Bus Mamminasata akan Dikembangkan Layani Rute ke Objek Wisata Makassar

Program Teman Bus ini merupakan penyediaan layanan transportasi massal yang lebih nyaman dan aman untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Cimory Dairyland akan Hadir di Gowa, Tempat Rekreasi dan Pengolahan Susu

16 November 2021

Cimory Dairyland akan Hadir di Gowa, Tempat Rekreasi dan Pengolahan Susu

Cimory Dairyland di Kabupaten Gowa akan dibangun sebagai destinasi wisata sekaligus industri pengolahan susu.

Baca Selengkapnya

Pikat Wisatawan, Makassar akan Hadirkan 5.000 Lorong Wisata

6 November 2021

Pikat Wisatawan, Makassar akan Hadirkan 5.000 Lorong Wisata

Program lorong wisata di Kota Makassar akan dimulai pada 9 November di 15 kecamatan.

Baca Selengkapnya

Danau Tambing di Lore Lindu Dibuka Lagi, Ada Aturan Baru bagi Pengunjung

28 Oktober 2021

Danau Tambing di Lore Lindu Dibuka Lagi, Ada Aturan Baru bagi Pengunjung

Dalam pembukaan ini, pengelola Danau Tambing melakukan uji coba layanan pengunjung melalui pendaftaran secara daring.

Baca Selengkapnya