GRA Nurabra Juwita, Puteri keempat Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan calon suami, Angger Pribadi Prabowo seusai prosesi lamaran di Keraton Kilen di Kraton Klien, Yogyakarta, (20/6). Tempo/Shinta
TEMPO.CO, Yogyakarta - Menjelang pernikahan, putri keempat Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hayu, mulai rajin meminum jamu. Dia memilih racikan jamu yang simpel. “Saya minum kunir asem. Itu untuk membersihkan darah kotor. Biar enggak jerawatan,” kata Hayu saat ditemui di Keraton Kilen Yogyakarta, Jumat, 11 Oktober 2013.
Hal yang sama juga dilakukan calon suaminya, Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro. Hanya saja dia tidak mengetahui secara pasti nama jamu yang diminumnya. “Enggak tahu jamu apa. Tapi rasanya seperti jamu,” kata Notonegoro.
Selain minum jamu, Hayu yang mempunyai nama kecil Nurabra Juwita itu juga akan menjalani puasa. Lama puasa adalah tiga hari sebelum hari pernikahan. Rangkaian pernikahan yang akan dilangsungkan pada 21-23 Oktober meliputi nyantri dan siraman pada 21 Oktober, akad nikah di masjid Panepen Keraton Yogyakarta pada 22 Oktober, kemudian kirab dan resepsi di bangsal Kepatihan pada 23 Oktober.
Upacara nyantri hanya mereka lakoni satu hari sebelum siraman. Untuk Hayu, upacara dilakukan di Sekar Kedhaton, sedangkan Notonegoro nyantri di Kasatriyan. Ini berbeda dengan masa nyantri saat pernikahan adiknya, GKR Bendara pada 2011 lalu. “Kalau Reni (nama kecil Bendara) nyantri selama empat hari. Kalau prosesi saya nanti lebih singkat karena acaranya dipadatkan,” kata Hayu.