Inggil Resto, Jelajah Kuliner Sekaligus Museum

Reporter

Kamis, 20 Juni 2013 03:30 WIB

Pengunjung menyemut di ruangan tempat penyimpanan display rempah-rempah yang telah dimanfaatkan masyarakat sejak masa Kerajaan Singasari dan Kerajaan Majapahit di Museum Malang Tempo Doeloe, Kota Malang, Senin (22/10). TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Malang--Anda ingin mencicipi menu kuliner khas tapi juga berhasrat menikmati museum ? Anda tak perlu datang ke museum terlebih dulu dilanjutkan makan di restoran. Tapi cukup datang ke Inggil Resto Jalan Gajahmada Nomor 4 Malang Kota Malang. Di sini menghadirkan nuansa museum, pertunjukan seni sekaligus menikmati kuliner khas masakan Jawa.

Saat kaki melangkah masuk ke Inggil Resto, Anda akan disambut alunan musik gamelan. Puluhan topeng Malangan terpajang rapi di depan pintu masuk. Kesenian khas Malang ini dihadirkan untuk mengenalkan kesenian asal Malang. Di dalam bangunan berasitektur kolonial ini tersaji aneka jenis foto bangunan dan landscape Kota Malang tempo doeloe. Tak hanya itu, aneka jenis iklan jama dulu juga dipajang di sepanjang tembok restoran. Sejumlah aksesoris, furnitur pun juga khas klasik tempo doeloe. Saat hari libur, aneka pertunjukan seni dihadirkan di atas sebuah panggung yang terletak di bagian belakang bangunan restoran.

Gamelan lengkap tersaji di atas panggung. Pengunjung bisa menikmati makan sambil melihat pertujukan seni. Bangunan restoran ditata seperti galeri pameran maupun museum. Anda pun bebas memilih duduk di kursi bersama keluarga atau duduk lesehan selonjor. Pramu saji nya pun mengenakan pakaian khas Jawa mengenakan pakaian kebaya. Sehingga tak salah jika banyak wisatawan asing juga betah duduk lama sambil berkeliling restoran melihat aneka benda antik koleksi. Suasana Inggil Resto yang nyaman, asri dengan panorama tempo doeloe semakin menambah selera makan.

Menu yang ditawarkan tak kalah memikat. Sajian menu andalan restoran yang berdiri sejak 1996 ini antara lain pecel terong seharga Rp 12 ribu, rawon buntut Rp 32 ribu, dan aneka masakan lain dengan tarif antara Rp 10 ribu sampai Rp 40 ribu. Sate komoh juga patut dicoba, sate khas Malang ini merupakan potongan daging sapi yang dilumuri bumbu kecap manis. Seporsi sate komoh berisi 5 tusuk sate berukuran besar disajikan di atas daun pisang. Menu lain juga menggoda seperti ikan gurame goreng sambal pencet (mangga muda) dan udang asam manis. Daging ikan gurame lembut dilidah, sangat pas sambil dicolok di atas sambal mangga muda. Rasa mangga yang asam semakin menambah nafsu makan. Ikan gurame juga digoreng garing, pas di lidah.

Ikan gurame goreng sangat cocok dimakan dengan nasi putih hangat. Harganya pun cukup bersahabat cukup Rp 39 ribu. Untuk menghilangkan haus, patut dicoba wedang jahe dijamin mantap. Lokasinya cukup strategis berada di jatung Kota Malang. Berdekatan dengan Balai Kota Malang dan Gedung DPRD Kota Malang. Rumah makan dibuka mulai 10.00 WIB-22.00 WIB.

EKO WIDIANTO

Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah


Baca juga:

Kampung Durian di Lereng Merbabu

Kekayaan Budaya di Festival Kuliner Aceh 2013

Lebih Dekat dengan Satwa Dunia di Secret Zoo Batu

Kenali Malang Lewat Museum Malang Tempo Doeloe

Berita terkait

Rujak Uleg Surabaya yang Tak Sekedar Festival

16 jam lalu

Rujak Uleg Surabaya yang Tak Sekedar Festival

Pemerintah Kota Surabaya menggelar Festival Rujak Uleg 2024 di Balai Kota, Ahad pagi, 19 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

8 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.

Baca Selengkapnya

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

9 hari lalu

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

11 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

12 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

18 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

22 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

31 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

32 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

33 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya